Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona di Jawa Timur

UPDATE CORONA di Jawa Timur Senin 24 Agustus, Kasus Covid-19 Tembus 30.635, 2.195 Orang Meninggal

Per Senin (24/8/2020), ada tambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 baru di Jawa Timur sebanyak 320 orang.

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Dwi Prastika
Freepik
ILUSTRASI Virus Corona - UPDATE CORONA di Jawa Timur Senin 24 Agustus. 

Diharapkan alat ini bisa makin mencegah pasien Covid-19 meninggal dunia.

“Sejauh ini di Jawa Timur baru ada satu unit alatnya, di RSUD dr Soetomo Surabaya, itupun statusnya pinjam, karena alatnya susah dan mahal,” katanya.

Konon harga satu unit alat ECMO ini sampai Rp 4 miliar per unit.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Rumpun Kuratif Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi.

Gubernur Khofifah Bersama Kemensos Kebut Peningkatan Kesejahteraan KPM PKH di Jawa Timur

Ia mengatakan, saat ini pola pengendalian yang dilakukan satgas adalah dengan intens melakukan pemisahan pasien gejala ringan dengan pasien bergejala sedang dan berat.

“Sekarang kita pisahkan bahwa pasien dengan gejala ringan akan fokus dirawat di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Jatim. Kalau untuk pasien gejala sedang dan gejala berat dirawat di rumah sakit rujukan Covid-19 di Jatim. Hal ini dilakukan agar pasien misal ringan konsen dirawat di rumah sakit darurat. Kalau sedang dan berat di rumah sakit rujukan,“ kata Joni Wahyuhadi

Joni Wahyuhadi menjelaskan, dengan memisahkan pasien, maka bisa mempercepat diagnosa pasien dengan gejala berat agar segera mendapat perawatan khusus.

Menurutnya, kini Satgas Covid-19 Jawa Timur bekerja keras agar bisa mempercepat memisah pasien untuk menurunkan angka kematian.

Meski Masih Alami Penurunan Kapasitas, Forkas Optimis New Normal Dorong Pertumbuhan Ekonomi Jatim

Ditambah adanya alat High Flow Nasal Canulla (HFNC) disebut Joni bisa memberi harapan agar pasien gejala berat sembuh.

“Alat-alat berdatangan khususnya HFNC, dipakai untuk pasien yang timbul gejala gagal nafas. Jadi alat itu membantu supaya pasien tidak masuk ke ruang perawatan dengan ventilator. Alat ini (HFNC) susah dapatnya. Kita baru memiliki sekitar 12 yang ditaruh di rumah sakit rujukan. Semoga alat ini menjadi jawaban untuk menekan angka kematian dan meningkatkan angka kesembuhan,” tegas Joni.

Editor: Dwi Prastika

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved