Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

4 Desa di Tulungagung Kekurangan Air Bersih Imbas Kemarau, BPBD Mulai Suplai Air: Tertolong Hujan

Musim kemarau 2020 membuat empat desa di Kabupaten Tulungagung kekurangan air bersih. BPBD mulai suplai air: tertolong karena masih ada hujan.

Penulis: David Yohanes | Editor: Hefty Suud
SURYA/DAVID YOHANES
ILUSTRASI - Kiriman air bersih dari BPBD Tulungagung ke desa terdampak kekeringan tahun lalu. 

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Musim kemarau telah membuat empat desa di Kabupaten Tulungagung kekurangan air bersih.

Empat desa itu adalah Desa/Kecamatan Rejotangan, Desa Kalibatur dan Banyuurip di Kecamatan Kalidawir serta Desa Tenggarejo, Kecamatan Tanggunggunung.

Menanggapi kondisi tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengirimkan bantuan air setiap hari ke setiap desa.

Buntut BPNT Bermasalah, Mahasiswa Kembali Demo Dinsos hingga Desak Copot Jabatan

Kota Batu Rencana Tambah 2 Kecamatan, Tenaga Ahli: Prioritas Harus Pelayanan Masyarakat

“Agustus ini sebenarnya sudah masuk puncak kemarau. Tapi kita tertolong karena masih ada hujan,” terang Kepala BPBD Tulungagung, Suroto, Selasa (25/8/2020).

Setiap hari masing-masing desa mendapatkan suplai dua tanki air bersih.

Masing-masing tanki mempunyai kapasitas 5000 liter, sehingga total ada 40.000 liter air bersih yang dikirim BPBD.

Selain faktor kemarau, kekurangan air bersih ini karena ada gangguan pada sistem HIPPAM (Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum).

Proses Pendekatan Berjalan 2 Bulan, Beto Goncalves ke Sriwijaya FC Hanya Jadi Pemain Pinjaman

Korban ke-4 Laka Honda Tiger vs Supra X Kediri Akhirnya Tewas, Alami Luka Berat, Sosok Dikenal Warga

“Sejumlah pompa mengalami kerusakan. Akibatnya suplai air bersih ke rumah warga mengalami gangguan,” ujar Suroto.

Masih menurut Suroto, ada lima kecamatan yang berpotensi kekurangan air bersih.

Lima kecamatan itu adalah Tanggunggunung, Besuki, Rejotangan, Pucanglaban, dan Pagerwojo.

Ke limanya setiap tahun selalu mengalami kekurangan air bersih.

Namun kondisi tahun ini masih jauh lebih baik dari tahun sebelumnya.

Sebab tahun lalu ada 15 desa di lima kecamatan itu yang kekurangan air bersih.

Sementara tahun ini warga masih terbantu hujan yang masih sesekali turun.

“Ini bukan anomali cuaca, tapi kemarau basah. Hal ini karena ada tekanan udara di Samudera Hindia,” ungkap Suroto.

Meski demikian, Suroto memperkirakan jumlah desa terdampak akan bertambah.

Karena itu BPBD telah bersiapa mengantisipasi kondisi tahunan ini dengan anggaran sebesar Rp 300 juta.

Jika situasi memburuk, ada dana tidak terduga di Pemkab Tulungagung yang juga bisa digunakan.

Penulis: David Yohanes

Editor: Heftys Suud

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved