Desainer Dimas Taufik Lahirkan 'Aluciones', Gabut Gegara Covid-19: Daun Kering Jadi Gaun Glamor

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Libur kuliah imbas pandemi virus Corona ( Covid-19 ) dimanfaatkan oleh perancang busana muda Dimas Taufik untuk melahirkan koleksi terbaru.

Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) ini berhasil merampungkam koleksi yang diberi tema 'Aluciones'.

"Tema ini saya ambil dari kata 'alucinaciones' yang berati halusinasi dalam Bahasa Spanyol. Karya ini tercipta karena kegabutan saya saat awal-awal pandemi Covid-19. Saat itu dianjurkan untuk di rumah saja. Kebetulan juga ketika liburan kuliah," katanya, Rabu (26/8/2020).

• Pengakuan Hansamu Yama Soal Unggahan Nasi Bungkus yang Bikin Heboh

• Derita Wanita Hamil 4 Bulan Dicerai, Suami Tak Pernah Mencintai, Capek Pura-pura Bahagia Depan Ortu

Koleksi kali ini, ia menggunakan lima tone warna yakni elderflower tea, cookie dough, plancton, sendible brown, dan gold.

Desainer kelahiran Tulungagung, 3 Desember 1999 ini terinspirasi dari dedaunan kering di pekarangan rumahnya.

"Waktu itu, saya melihat daun serta bunga kering saat sore hari. Di mana ada cahaya yang menyinari mereka. Seakan-akan memantulkan warna keemasan pada daun dan bunga itu," ungkap Dimas.

• TERPOPULER BOLA: Bocor Surat Resign Lionel Messi hingga Alasan Oh In Kyun Hengkang dari Arema FC

• Optimalisasi Pemungutan Pajak, Pemkab Jember Tanda Tangani Kerja Sama dengan DJP dan DJPK 

Jadi, ia melanjutkan, mendapatkan inspirasi dari hal-hal sederhana yang ada di sekitarnya.

"Saya memilih tema ini pun juga simpel, ingin menyibukkan diri di rumah pada saat pandemi berlangsung," ungkapnya.

Meskipun pada mulanya hanya untuk mengisi waktu, namun koleksi rancangan Dimas ini dibuat sedetail dan seindah mungkin.

Kali ini terdapat empat busana dengan potongan A-line yang merepresentasikan bentuk daun yang lebar di satu sisi.

Sementara untuk detail, ia juga memberikan aksen bunga dan daun dari kain brokat. Ia susun di beberapa bagian, seperti pada dada, perut, pinggul, bahkan busana bagian bawah.

Semakin cantik dan anggun dengan perpaduan payet serta kristal yang berwarna senada.

Sementara untuk statement-nya, masing-masing busana punya ciri khas. Ada yang glamour dengan lingkar dan atasan yang tidak terlalut terbuka.

Ada juga yang tampak kalem dengan rok duyung yang ditambah sayap di bagian sisi lengan kanan dan kiri.

Desain lainnya menawarkan konsep yang strong glamour dengan belahan di sisi kiri rok yang memberi kesan seksi.

Ada pula busana yang terdapat belahan pada bagian tengah rok, semakin cantik dengan ekor dari kain file yang memberi kesan mewah.

"Untuk kainnya, saya menggunakan satin silk, brokat, dan sifon. Ini untuk menyesuaikan konsep gaun rancangan saya yang lebih ke arah glamour," terangnya.

Sebenarnya, gaya gaun yang ia rancang untuk dikenakan dalam gelaran beauty pegant. Ia bermimpi suatu saat dapat dikenakan oleh para  Puteri Indonesia.

"Selain itu, busana ini juga cocok dikenakan untuk acara pesta. Prewedding pun juga bisa. Untuk segmentasi usia, mulai 17 sampai 30 tahun," ungkap Dimas.

Untuk merawat busana rancangannya ini, tidaklah susah. Untuk menjaga agar tidak rusak, sebaiknya di-dryclean.

"Kemudian disimpan di cover dress agar tetap bersih," tandasnya.

Penulis: Christine Ayu Nurcahyanti

Editor: Heftys Suud