Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Hidup Pilu Bocah 9 Tahun: Ibu Gangguan Jiwa, Ayah Kabur, Kini Nafkahi Adik di Kebun Tanpa Listrik

Kisah hidup Kris mengundang keprihatinan lantaran nasibnya yang harus menafkahi adik-adiknya yang lain setelah ditinggal orang tua.

Penulis: Ignatia | Editor: Januar
Kompas.com
Nasib malang anak 9 tahun terpaksa menafkahi adiknya karena orang tua sudah tak tanggung jawab 

Terima kasih sudah beri informasi ini ke pemerintah," kata Marthinus kepada Kompas.com, melalui sambungan telepon, Selasa malam.

VIRAL Chat Cewek Ngaku Pura-pura Jerawatan, Gebetan Langsung Blokir WA, Malu Jalan Bareng: Ketulusan

Kisah lain yang serupa adalah nasib gadis usia 14 tahun yang beralih menjadi buruh alih-alih bersekolah.

Keputusan ini datang dari kesadarannya sendiri melihat kondisi kedua orangtuanya yang sakit sakitan dan hanya bisa berharap kesadaran dari anak anaknya.

Anak kelima dari pasangan Yohanes Abdullah (55) dan Maria Lipat Lema (45) warga Rt.031 Kampung Timur kabupaten Nunukan Kalimantan Utara ini memilih mengalah tidak melanjutkan sekolahnya ke SMP dan merelakan kakak kakaknya Emanuel Gorang Sili (19) dan Mariana Nugi Molan (17) untuk melanjutkan sekolah.

Sementara ia akan fokus membantu orangtuanya mendapatkan penghasilan.

‘"Sudah berhenti (sekolah), kasihan orangtua, tidak ada mereka punya uang, tidak ada kerja, sayalah bantu mereka, biarlah berhenti sekolah, nanti kalau ada uang terkumpul bisa lanjut sekolah,’’ujar Thresia, Minggu (9/8/2020).

Ditemui di rumahnya, Thresia terlihat tegar dan mencoba terlihat riang, sesekali ia menjawab pertanyaan dengan isyarat dengan mata sembab, seakan menahan sesuatu yang berat.

‘’Saya maunya lanjut sekolah, tapi uang dari mana, saya mabettang (mengikat benih rumput laut) untuk beli makan,’’katanya.

Keadaan keluarga Thresia cukup memprihatinkan.

Mereka menempati sebuah bangunan dengan material seng usang penuh tambalan, karat dan lubang di banyak bagian.

Bangunan yang layak disebut bedeng dengan ukuran 4 x 6 meter ini menjadi tempat tinggal keluarga besar Thresia.

Hidup Bayi Diselamatkan Bupati, Dulu Nangis di Bawah Jembatan, Perubahannya Kini Viral: Niat Baik

Mereka merupakan eks TKI Malaysia yang dideportasi pada tahun 2003 saat pemerintah Malaysia melakukan pemutihan besar besaran.

Ibunda Thresia, Maria Lipat Lema mengatakan, sebelumnya ada 8 orang yang tinggal di rumah tersebut, namun anak tertuanya Agustina Sitti (22) baru menikah dan sudah tinggal terpisah.

‘’Inilah semua kami tinggal, kalau hujan, basah semua, bocor, tempias ke mana-mana, tapi saya cuma bilang sama anak-anak, sabar ya Nak, keadaan kita memang seperti ini,"kata Maria berkaca-kaca.

Keadaan tersebut bermula saat Yohanes Abdullah mengalami sakit yang membuat kedua kaki dan tangannya terkadang mengeras, tak bisa digerakkan, dan sangat ngilu yang memaksanya lebih sering duduk di rumah.

Dulu Nangis di Bawah Jembatan, Hidup Bayi yang Diselamatkan Bupati Kini Berubah Drastis: Bismillah

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved