Hidup Pilu Bocah 9 Tahun: Ibu Gangguan Jiwa, Ayah Kabur, Kini Nafkahi Adik di Kebun Tanpa Listrik
Kisah hidup Kris mengundang keprihatinan lantaran nasibnya yang harus menafkahi adik-adiknya yang lain setelah ditinggal orang tua.
Sementara Maria Lipat Lema juga mengalami gangguan di bagian kepala yang membuatnya terkadang meraung karena menahan sakit bagai ada paku tertancap di bagian dalam kepalanya sehingga ia lebih sering menghabiskan waktu berbaring.
Bahkan, untuk sekedar memasak, kepalanya akan berdenyut hebat dan pandangannya langsung gelap.
Alasan ekonomi, lagi-lagi membuat mereka hanya mengandalkan obat warung, pil rematik menjadi andalan ketika penyakit Yohanes datang, demikian pula obat sakit kepala biasa menjadi konsumsi wajib saat Maria Lipat Lema mengeluhkan kondisi kepalanya.

"Kondisi kami seperti ini, bapak yang biasa cari kayu buat masak di hutan tidak bisa jalan kalau kambuh sakitnya, tidak ada kami mau anak kami tidak sekolah, tapi dari mana uangnya,"keluhnya.
Kebutuhan pangan mereka selama ini mengandalkan anak keduanya, Marianus Sanga Woni (20).
Marianus menuturkan, ia sedang mendapat pekerjaan sebagai kuli bangunan, pekerjaan ini juga tidak bisa diharapkan, saat ada kerja ia akan membawa pulang beras, garam atau bahan masakan lain, tapi ketika tidak dapat pekerjaan, ia pun kadang tak makan.
‘’Saya tidak sekolah, tidak pandai baca tulis, itu saja yang saya bisa, memang tidak menentu tapi halal, kalau ada kita bagi, kalau tidak, ya namanya tidak ada mau diapa?,’’ katanya.
Artikel di atas telah tayang sebelumnya di TribunNewsmaker.com dalam judul Bocah 9 Tahun Jadi Tulang Punggung Dua Adiknya, Tinggal di Kebun Tanpa Listrik, Ortu Tak Ada Kabar