Survei Indopol: Dianggap Berhasil Atasi Covid-19, Khofifah Saingan dengan Anies di Bursa Capres 2024
Dalam peringkat elektabilitas, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa bersaing ketat dengan kepala daerah dari provinsi lain.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Bobby Constantine
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Lembaga Survei Indopol merilis hasil survei terbarunya terkait indeks kepuasan masyarakat Jawa Timur terhadap penanganan virus Corona ( Covid-19 ), Senin (31/8/2020).
Kepuasan masyarakat tersebut berimplikasi terhadap pilihan politik di Pemilihan Presiden 2024 mendatang.
Dalam peringkat elektabilitas, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa bersaing ketat dengan kepala daerah dari provinsi lain.
Khofifah Indar Parawansa berada di peringkat kedua dengan elektabilitas mencapai 13,60 persen.
Di dalam survei yang mengambil responden di Jawa Timur ini, Khofifah Indar Parawansa hanya kalah dari Prabowo Subianto yang berada di urutan pertama dengan 20,70 persen.
Namun, Khofifah Indar Parawansa unggul dari Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (7 persen) di peringkat ketiga, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo (6,60 persen) di peringkat keempat, dan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (2,80 persen) di peringkat kedelapan.
• Besok Khofifah Akan Evaluasi Uji Coba Sekolah Tatap Muka Bersama Tiga Menteri, Ini Harapannya
"Hasil elektabilitas ini dipengaruhi kepuasan masyarakat terhadap penanganan Covid-19. Di antara para kepala daerah tersebut, ibu Khofifah memang dianggap yang terbaik sehingga berimplikasi pada persepsi kepemimpinan nasional," kata Direktur Eksekutif Indopol Survey, Ratno Sulistiyanto dalam persentasenya.
"Hal berbeda untuk Pak Prabowo. Tingginya survei beliau di luar soal penanganan Covid-19, namun lebih disebabkan karena pemilih loyalnya yang masih bertahan sejak (Pemilu) 2019 lalu," katanya.

Khofifah yang juga mantan Menteri Sosial ini bahkan berada di atas tokoh nasional lainnya. Misalnya, Mahfud MD (6,40 persen), Sandiaga Uno (6,40 persen), dan Agus Harimurti Yudhoyono (4,90 persen).
Ratno menerangkan, berdasarkan survei yang dilakukan di Jawa Timur, mayoritas responden Indopol tegas menyatakan puas dengan kinerja Pemprov Jawa Timur dalam penanganan Covid-19. Rinciannya, 62,90 persen responden menyatakan cukup puas dan 5,30 persen sangat puas.
• Khofifah Resmikan Wisata Paralayang di Mojokerto, Kenalkan Keunggulan Keindahan Gunung Penanggungan
"Sebanyak 68,2 persen masyarakat Jatim merasa puas dengan kinerja Pemprov Jatim dalam menangani Covid-19. Persentase terbesar terdapat di Kota Probolinggo, Situbondo, Kota Mojokerto, Trenggalek, dan Madiun," katanya.
Ia menjelaskan, Jawa Timur selama 42 hari (26 Juni-6 Agustus 2020) menyandang gelar sebagai Juara Covid-19. Namun, gelar tersebut kembali direbut DKI Jakarta.
"Usaha keras pemerintahan di Jatim (pemprov maupun pemkab/pemkot) dalam menekan laju penularan Covid-19 patut diapresiasi," katanya.
Dampaknya, jumlah kesembuhan meningkat drastis dari 31,46 persen pada tanggal 26 Juni 2020 menjadi 78,56 persen pada 28 Agustus 2020. Pada saat yang sama secara nasional angka kesembuhan meningkat dari 41,48 persen menjadi 72,88 persen.
• Wagub Jatim Berharap SMKN 3 Boyolangu Tulungagung Bisa Jadi Pelopor Sistem Pembelajaran 4 Tahun
Pemprov bersama pemkab dan pemkot dianggap memiliki strategi penanganan Covid-19 yang efektif. Di antaranya, yang dianggap berhasil adalah imbauan mematuhi protokol kesehatan (62,2 persen), pembagian masker (16,1 persen), penyemprotan disinfektan (9,7 persen), PSBB (4,9 persen), dan pembagian hand sanitizer (0,3 persen).
Survei yang dilakukan pada tanggal 23-28 Juli 2020 ini menggunakan metode pengambilan sampel dengan cara stratified random sampling.
Jumlah responden tiap kota/kabupaten di Jawa Timur diambil secara proporsional berdasarkan jumlah Penduduk 2018, BPS Provinsi Jawa Timur 2020.
Penentuan responden dilakukan secara random sistematis. Kriteria responden adalah mereka yang berumur 17 tahun atau sudah menikah. Responden berjumlah 1000 orang dengan margin error 3,2 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Editor: Dwi Prastika