Mojokerto Heboh, Mayat Tanpa Busana Ditemukan Mengambang di Sungai Brantas: Korban Tak Beridentitas
Penemuan jenazah tanpa busana membuat heboh masyarakat Mojokerto heboh. Mayat tersebut juga ditemukan tanpa identitas. Polisi ungkap fakta di baliknya
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Januar
TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO - Penemuan jenazah tanpa busana membuat heboh masyarakat Mojokerto heboh.
Mayat tersebut juga ditemukan tanpa identitas.
Polisi ungkap fakta di baliknya!
Sesosok mayat pria ditemukan warga di Sungai Brantas, Dusun Betro Barat, Desa Betro, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto, Senin sore (31/8/2020) sekitar pukul 15.30 WIB.
Kondisi mayat tanpa busana itu ditemukan terlentang, mengapung di tepi Sungai Brantas.
Identitas mayat tersebut misterius, masih belum diketahui.
Kapolsek Kemlagi, AKP Supriadi menjelaskan, pihaknya belum menemukan identitas mayat pria berusia kurang lebih 40 tahun tersebut.
• Geger Mayat Bayi Perempuan Nyangkut di Sungai Surabaya, Warga Histeris: Masih Ada Tali Pusar
"Kondisi korban diketahui tanpa Identitas mengapung di pinggir sungai dalam keadaan terlentang tanpa busana," ujarnya, Senin (31/8/2020).
Ia mengatakan, jasad pria ini pertama kali ditemukan warga bernama Ngat'ah (51) yang saat itu memetik cabai di bantaran sungai Brantas.
Pihaknya, menindaklajuti adanya laporan terkait penemuan sesosok mayat itu.
"Kami dapat laporan dari warga ada mayat pria yang mengapung di sungai Brantas dan kita tidak lanjuti bersama tim identifikasi Polrer Mojokerto Kota," jelasnya.
Hasil identifikasi di lokasi kejadian, kata Supriadi, diperkirakan korban sudah meninggal lebih dari dua hari lantaran kondisi jasad sudah membengkak dan mengeluarkan aroma tidak sedap.
"Masih dalam penyelidikan terkait penyebab kematian korban yang pasti tidak ada tanda-tanda apapun termasuk identitas," ungkapnya.
Ditambahkannya, Polisi bersama PMI dan relawan mengevakuasi jasad korban dari tepi sungai.
Jasad korban sudah dievakuasi ke kamar jenazah Rumah Sakit Umum Daerah Raden Achmad Basoeni, Kecamatan Gedeg.
"Masih dalam penyelidikan identitas korban untuk mencari keberadaan keluarganya," tandasnya.