Pilkada 2020
Dwi Astutik Bukan Adik Kandung Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jatim 'Netral' dalam Pilkada 2020
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dipastikan netral dalam Pilkada Serentak 2020. Klarifikasi Dwi Astutik bukan adik kandung Gubernur.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Tim Media Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Trisnadi, menegaskan Gubernur Khofifah akan menjaga jarak yang sama dalam Pilkada Serentak 2020.
Hal ini menyusul adanya kabar santer yang tersiar bahwa ada salah satu bacalon di daerah strategis di Jawa Timur mengklaim membawa nama Gubernur Khofifah untuk maju pemilihan kepala daerah.
"Pertama yang ingin kami luruskan dan kami tegaskan adalah Gubernur Khofifah netral dalam Pilkada di semua daerah. Jika ada yang membawa nama Gubernur untuk maju mencalonkan diri di daerah tertentu, itu klaim yang tidak benar," kata Trisnadi, Kamis (3/9/2020).
• Gus Yani Klaim Hasil Survey Naik 45 Persen, NIAT Siapkan Strategi Khsusus Sambut Pilkada Gresik 2020
• Cantik dalam 5 Menit dengan Tatanan Rambut Messy, Bikinnya Cuma Perlu 3 Alat Ini: Sangat Mudah!
Menurut Trisnadi hal ini penting untuk diluruskan agar tidak ada klaim berkelanjutan yang ditakutkan akan mendatangkan hal yang tidak diinginkan atau merugikan orang lain.
Pasalnya hingga saat ini masih ada saja orang yang mengaku dekat dengan Gubernur Khofifah dan mengklaim utusan untuk ditugaskan dalam Pilkada Serentak.
Utamanya, pria penghobi mobil tua ini menegaskan bahwa, netralnya Gubernur Khofifah dalam Pilkada Serentak 2020 sudah disampaikan jauh hari sebelum tahapan Pilkada dimulai. G
ubernur Khofifah, tegas memegang marwah sebagai kepala daerah yang ingin equal distance pada semua pihak.
• Dwi Sasono Tak Ajukan Keberatan pada Dakwaan Jaksa, Terancam 4 Tahun Pidana karena Kepemilikan Ganja
• VIRAL Kejutan Ulang Tahun Berakhir Tragis, Balon Meledak Api Menyambar di Kamar, Jadiin Pelajaran
Tak sampai di sana, Tris, begitu ia biasa disapa juga turut mengklarifikasi adanya kabar heboh adik kandung Gubernur Khofifah maju sebagai Wabup Sidoarjo .
Adik kandung yang dimaksdukan dari kabar tersebut adalah Dwi Astutik.
"Kedua yang kami ingin luruskan, Dwi Astutik bukan adik kandung Gubernur Khofifah. Ketiga, tidak ada adik kandung ibu Gubernur yang maju kepala daerah, itu kabar tidak benar," tegas Tris.
Kabar soal adik kandung Gubernur Khofifah dapat rekom dalam Pilkada Sidoarjo tersebut sedang didalami oleh tim internal gubernur.
Diduga ada unsur kesengajaan oknum tertentu yang membuat informasi palsu di internet bahwa yang bersangkutan adalah adik kandung gubernur.
"Kita masih telusuri bagaimana ini bisa terjadi agar informasi yang salah tersebut tidak berlarut-larut disebarkan. Karena ini juga membuat keluarga ibu gubernur tidak nyaman," tegasnya.
Karena itu Tris meminta agar semua yang berkontestasi dalam Pilkada serentak bisa menjaga etika berpolitik yang santun dan tidak merugikan satu sama lain.
Penulis: Fatimatuz Zahroh
Editor: Heftys Suud