Akibat Layang-layang, 17 Kali Listrik di Ponorogo Padam Selama Bulan Agustus 2020
Selama bulan Agustus, PLN UP3 Ponorogo mencatat ada 17 kali listrik padam akibat layang-layang.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Pipin Tri Anjani
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Kencangnya angin berhembus di bumi reog dimanfaatkan masyarakat Ponorogo untuk bermain layang-layang.
Hampir di setiap tanah lapang, dan sawah selalu diisi oleh warga untuk menerbangkan layang-layang.
Namun tak jarang layang-layang tersebut jatuh dan nyangkut di kabel listrik sehingga mengakibatkan listrik padam.
• Terkuak Permintaan Terakhir Adjie Massaid, Soal Reza Artamevia Bukan Angelina, Aaliyah: Ibu Gak Bisa
• Ahmad Dhani Semprot Sikap Anak Mulan Pada Putra Maia, Safeea Malah Balik Kesal: Lebih Mending Aku
Bahkan, selama bulan Agustus saja, PLN UP3 Ponorogo mencatat ada 17 kali listrik padam akibat layang-layang.
"Selama Agustus kemarin setiap minggu selalu ada permasalahan soal layangan," kata Manajer Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan PLN UP3 Ponorogo Hery Subrata, Sabtu (5/9/2020).
Hery pun mengimbau jika ada layangan yang tersangkut di jaringan listrik sebaiknya warga harus segera melapor ke PLN dan tidak mengambil tindakan sendiri, karena bahaya.
"Kalau layangan tersangkut kemudian aliran listrik tidak padam, bisa teraliri listrik, itu bahaya. Sebaiknya langsung lapor biar petugas kami yang menangani," jelas Hery.
Manager UP3 Ponorogo, Redi Zusanto menambahkan, kejadian tersangkutnya layang-layang di kabel listrik sempat terjadi di depan kantor Polsek Kota Ponorogo, Jalan Sawunggaling pada akhir Agustus lalu.
• Tingkah Anak Mulan ke Putra Maia Ditegur Dhani, Safeea Balik Jawab, Ending Ayahnya Nyerah: Oh Bener
Ekor layang-layang tersebut terbuat dari bahan aluminium foil yang tampak menggantung di kabel listrik. Akibatnya pasokan listrik di sekitar wilayah tersebut padam.
Redi menambahkan bahayanya, jika terkena jaringan menengah atau jaringan tegangan tinggi maka dampaknya bisa meluas.
"Akibat layangan, konsleting listrik dan kemudian terbakar dan menyebabkan listrik padam," terang Redi.
Redi pun mengimbau kepada masyarakat agar bermain layangan di lapangan serta jauh dari instalasi listrik baik Gardu Induk (GI), jalur Sutet/SUTT atau Jaringan distribusi (pinggir jalan).
"Kalau terkena instalasi listrik khususnya GI dan SUTT akan berdampak luas bahkan 1 Kabupaten bisa padam," terangnya.
• Dipinjam Teman, Mobil Avanza Milik Warga Mulyorejo Surabaya Raib Tak Kembali
Ia juga mewanti-wanti agar masyarakat tidak membiarkan layang-layang terbang tanpa pengawasan.