Virus Corona di Surabaya
Rencana Terapkan Pembelajaran Tatap Muka Jenjang SMP di Surabaya Masih Terus Dikaji
Rencana pembelajaran tatap muka di jenjang SMP masih menjadi pembahasan serius Pemkot Surabaya. Hingga saat ini pemkot masih melakukan kajian.
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Rencana pembelajaran tatap muka di jenjang SMP masih menjadi pembahasan serius Pemkot Surabaya.
Bahkan, hingga saat ini kajian terkait pembelajaran tatap muka di jenjang SMP masih terus dilakukan oleh Dinas Pendidikan.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Supomo, menerangkan, kajian tersebut dilakukan dengan menggandeng pakar kesehatan dan berbagai pihak.
"Poin-poin penting untuk sekolah buka, itu hampir final, termasuk di dalamnya adalah protokol kesehatan," kata Supomo, Selasa (8/9/2020).
Meski begitu, Supomo mengaku pihaknya tak akan gegabah mengambil keputusan.
• Partai Gelora Tancap Gas Beri Dukungan di 14 Pilkada se-Jawa Timur, Surabaya Menyusul
• Pemkot Surabaya Kebut Pengerjaan Jembatan Joyoboyo, Wali Kota Risma Beri Deadline November Rampung
Menurutnya, masih perlu pematangan terlebih dahulu lantaran situasi pandemi virus Corona ( Covid-19 ). Apalagi, ada keputusan bersama 4 menteri.
"Kami melakukan kajian yang tepat agar nanti kalau sekolah itu dibuka, benar-benar buka dengan memperhatikan protokol kesehatan yang ketat," ungkap Supomo.
Supomo mengungkapkan, saat ini pihaknya masih terus memikirkan agar perubahan perilaku dengan memperhatikan protokol kesehatan menjadi kesadaran bersama.
Dia mengatakan, tak hanya sarana dan prasarana saja yang penting, namun juga perubahan perilaku dan kebiasaan.
• Pemkot Terima CSR Miliaran Beasiswa Pendidikan, Risma Ingin Semua Anak Surabaya Dapat Bersekolah
• Kembali Ikut Latihan Persebaya, Mahmoud Eid Yakin Tak Butuh Waktu Lama untuk Adaptasi Cuaca Surabaya
Sejauh ini, lanjut Supomo, berbagai hal sudah dilakukan sebagai bentuk persiapan. Mulai dari simulasi, pemeriksaan massal para guru, termasuk pendataan yang memiliki komorbid.
"Nanti sekolah buka itu adalah pilihan. yang tidak berkenan sekolah buka dia tetap sekolah secara daring," ungkap dia.
Editor: Dwi Prastika