Akui Tak Sampai Setahun Jadi Pengedar, Tersangka Blontang Sebut Dapatkan Sabu dari Lapas Pamekasan

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Syamsul Arifin 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Tersangka Kusmiadi yang beroperasi di Wonokromo mengaku nekat menjadi pengedar sabu sebab dirinya tidak memiliki pekerjaan. 

Tak hanya itu pria yang akrab disapa Blontang tersebut mengaku belum sampai setahun menjadi pengedar sabu. 

"Lumayan untungnya untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari," ujarnya di depan penyidik.

• VIRAL Makan Malam Berakhir Takjub, Mau Makan Pegawai Tak Ada, Keluarga Kaget Lihat Dapur Belakang

• Resmi Persunting Nella Kharisma, Sumber Rejeki Dory Harsa Terkuak, Perjalanan Karir Tak Main-main

Pria 42 tahun ini mengaku, mendapatkan pasokan dari RS yang ada di Lapas Pamekasan. Dia berdalih nekat menjadi pengedar karena tidak ada pekerjaan.

Pria kelahiran Mojokerto ini berdalih untung dari sabu tersebut lebih menggiurkan. Diberitakan sebelumnya, Pria asal Jalan DKA Tegal, RT 10 RW 06, Sawunggaling, Wonokromo ini dibekuk polisi karena cukup bukti menjadi pengedar sabu. 

Dari tangan tersangka, polisi menyita 14 poket sabu dengan berat kotor 4,1 gram dan sebuah Handphone merk Xiaomi warna gold.

• Polda Jatim Gerebek Tempat Hiburan Malam di Kota Madiun, Temukan LC dan Tamu Berduaan di Kamar Mandi

"Tersangka ditangkap di kosnya Jalan Gunungsari sekitar pukul 18.00," ujar Kanit Reskrim Polsek Wonokromo, Ipda Arie Pranoto, Minggu, (13/9/2020). 

Arie menjelaskan, penangkapan tersangka bermula dari informasi masyarakat. Lelaki bertato di lengan itu biasa transaksi barang haram itu di sekitar kosnya. Menindaklanjuti informasi tersebut, polisi beberapa hari memantau aktivitas tersangka. 

Hingga akhirnya, tersangka digerebek saat berada di dalam kamar.

Editor: Pipin Tri Anjani

• Polisi Bekuk Pengedar Sabu di Wonokromo Surabaya yang Dikendalikan dari Dalam Lapas

• Profil-Biodata Tiara Andini, Penyanyi yang Sempat Dekat dengan Dul hingga Heboh Foto Rizky Billar