Dua Ruang Kegiatan Belajar SD di Sampang Rentan Ambruk, Jadi Penyebab Berkurangnya Jumlah Siswa
Dua Ruang Kegiatan Belajar (RKB) siswa di Sekolah Dasar (SD) Negeri 3 Tambelangan Kecamatan Tambelangan, Kabupaten Sampang rentan ambruk.
Penulis: Hanggara Syahputra | Editor: Pipin Tri Anjani
TRIBUNJATIM.COM, SAMPANG - Dua Ruang Kegiatan Belajar (RKB) siswa di SD Negeri 3 Tambelangan Kecamatan Tambelangan, Kabupaten Sampang rentan ambruk.
Sehingga, membuat jumlah siswa selama beberapa tahun terakhir berkurang lantaran para wali murid mengkhawatirkan sewaktu-waktu ambruk dan mengenai putra-putrinya.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Sekolah (Kepsek) SD Negeri 3 Tambelangan, Sri Handayani, bahwa berkurangnya murid sejak empat tahun silam.
• Insiden Pengantin Wanita Nangis di Pojokan Gegara Riasannya, Suami Takut Viral, Pingsan: Guna-guna
• Tingkah Pilu Ibu, Simpan Jasad Janin Bayi Seminggu di Kulkas, Fakta Sedih Terkuak, Hidup Berharga
"Berkurangnya murid ada beberapa faktor seperti angka kelahiran, banyaknya lembaga sekolah, dan kondisi ruang sekolah rentan ambruk sehingga para orang tua memilih menyekolahkan anaknya ke sekolah lain," ujarnya kepada TribunMadura.com (grup ribunJatim.com), Minggu (13/9/2020).
Kendati demikian, sejak dua tahun yang lalu kata dia, jumlah murid di sekolahnya mulai bertambah karena, upaya para guru melakukan pengecetan secara gotong royong di sebagian gedung sekolah guna memikat minat wali murid.
"Berkurangnya murid sejak empat tahun yang lalu dan dua tahun terakhir mulai naik dari 85 ke 89 dan terkahir 101 jumlah siswa keseluruhan," tuturnya.
"Sebelum ada penurunan, jumlah siswa keseluruhan biasanya seratus lebih," imbuhnya.
• VIRAL Makan Malam Berakhir Takjub, Mau Makan Pegawai Tak Ada, Keluarga Kaget Lihat Dapur Belakang
Sementara, saat disinggung kondisi dua RKB yang hingga kini belum diperbaiki tersebut, Sri Handayani mengaku selama ini tidak ada bantuan dari dinas terkait seperti, bantuan sarana prasarana.
Hal itu disebabkan, status tanah yang diduduki oleh gedung sekolah SD Negeri Tambelangan 3 itu bukan milik pemerintah melainkan, milik warga setempat.
Sehingga, dikhawatirkan sewaktu-waktu tanah tersebut diminta kembali oleh pemilik tanah.
"Tapi untungnya hingga saat ini tidak ada tekanan dari pemilik tanah dan sebelumnya pemilik tanah menawarkan harga tanah itu senilai Rp. 300 juta," ucapnya.
Mengetahui hal itu, pihaknya berharap ada solusi dari Dinas Pendidikan Sampang agar gedung sekolah dapat diperbaiki guna mengembalikan minat wali murid untuk menyekolahkan putra-putrinya.
• Terbongkar Rahasia Gila Hong Kong Sukses Gelar Tes Covid-19 Massal, Perlakuan ke Tim Medis Disorot
"Terlebih ini demi keselamatan para siswa karena dikhawatirkan sewaktu-waktu ambruk," tutur Sri Handayani.
Terkait, kondisi dua gedung RKB dimaksud cukup memprihatinkan sebab, sudah tidak ada plafon yang melekat di atab ruangan.
Terlebih, kondisi lantai sudah banyak yang retak, kaca sebagian pecah, bahkan dingding ruangan sebagian tertutup kayu triplek dengan kondisi bolong.
"Untuk plafon kami sengaja membukanya, karena dikhawatirkan ambruk dan menimpa siswa saat menjalankan proses kegiatan belajar," pungkasnya.
Penulis: Hanggara Pratama
Editor: Pipin Tri Anjani