Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Gelar Rapid Test di Suramadu dan Genteng, Pemkot Surabaya Temukan Puluhan Orang Reaktif

Puluhan orang ditemukan reaktif dalam rapid test yang digelar Pemkot Surabaya. Rapid test tersebut diadakan di Suramadu dan Genteng Besar.

Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Januar
TRIBUNJATIM.COM/YUSRON NAUFAL PUTRA
Koordinator Bidang Pencegahan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita saat ditemui di Balai Kota Surabaya, Selasa (12/5/2020). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Puluhan orang ditemukan reaktif dalam rapid test yang digelar Pemkot Surabaya.

Rapid test tersebut diadakan di Suramadu dan Genteng Besar.

Simak selengkapnya di sini!

Rapid test massal dadakan yang dilakukan Pemkot Surabaya menyasar dua tempat sekaligus, Sabtu (12/9/2020) malam.

Totalnya ada sekitar 794 orang yang dilakukan tes cepat tersebut.

Cegah Penyebaran Covid-19 di Warga Berkerumun, Pemkot Surabaya Gelar Rapid Test Dadakan

Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita merinci dua tempat tersebut yaitu kawasan sekitar Suramadu dan kawasan Jalan Genteng Besar.

"Suramadu 659, Pasar Genteng 135," kata Feny saat dikonfirmasi, Minggu (13/9/2020).

Dari dua tempat tersebut, Pemkot Surabaya mendapati puluhan yang reaktif.

Mereka selanjutnya diisolasi di hotel sembari nantinya dilakukan pemeriksaan swab.

Ada sekitar 5 hotel yang sudah bekerja sama dengan Pemkot Surabaya.

"(Yang ditemukan) reaktif hasilnya 37," ujar Feny.

Upaya ini disebut sebagai bagian dari upaya Pemkot agar kedisiplinan warga terhadap protokol kesehatan warga terus meningkat di Surabaya.

Diantaranya memakai masker, menjaga jarak dan tidak berkerumun. Sebab Pemkot Surabaya yang kerap melakukan sidak itu, bisa seketika melakukan pemeriksaan massal begitu ada kerumunan.

Sementara itu, Kabag Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara mengatakan pihaknya tak mau mengendorkan berbagai upaya agar situasi wabah ini dapat terus dikendalikan.

Yang disasar tentunya adalah tempat yang berpotensi berkumpulnya warga.

Selain itu juga tempat yang tak menerapkan protokol kesehatan. Apalagi, Pemkot memang kerap menyisir berbagai lokasi.

Febri mengungkapkan, pihaknya berharap agar semua pihak dapat menyadari prinsip protokol kesehatan. Misalnya di warung atau tempat makan dan sejenisnya, protokol kesehatan harus tetap diperhatikan.

Tak hanya pedagang, melainkan juga pembeli juga harus sama-sama memperhatikan protokol kesehatan.

"Upaya ini akan terus kami lakukan," terang Febri.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved