Pemkot Surabaya Gelar Rapid Test Massal Dadakan di Malam Minggu, Total 794 Orang Dites Covid-19
Rapid test massal dadakan yang dilakukan Pemkot Surabaya menyasar dua tempat sekaligus, Sabtu (12/9/2020) malam.
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Pipin Tri Anjani
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Rapid test massal dadakan yang dilakukan Pemkot Surabaya menyasar dua tempat sekaligus, Sabtu (12/9/2020) malam. Totalnya ada sekitar 794 orang yang dilakukan tes cepat tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita merinci dua tempat tersebut yaitu kawasan sekitar Suramadu dan kawasan Jalan Genteng Besar.
"Suramadu 659, Pasar Genteng 135," kata Feny saat dikonfirmasi, Minggu (13/9/2020).
Dari dua tempat tersebut, Pemkot Surabaya mendapati puluhan yang reaktif. Mereka selanjutnya diisolasi di hotel sembari nantinya dilakukan pemeriksaan swab. Ada sekitar 5 hotel yang sudah bekerja sama dengan Pemkot Surabaya.
• Insiden Pengantin Wanita Nangis di Pojokan Gegara Riasannya, Suami Takut Viral, Pingsan: Guna-guna
• BREAKING NEWS - Dua Gudang Mebel dan Dua Rumah di Pasuruan Terbakar, Tidak Ada Korban Jiwa
"(Yang ditemukan) reaktif hasilnya 37," ujar Feny.
Upaya ini disebut sebagai bagian dari upaya Pemkot agar kedisiplinan warga terhadap protokol kesehatan warga terus meningkat di Surabaya.
• Tingkatkan Perekonomian di Tengah Pandemi Covid-19, Jamaah NU Gresik Tanam Pohon Pisang dan Pepaya
Diantaranya memakai masker, menjaga jarak dan tidak berkerumun. Sebab Pemkot Surabaya yang kerap melakukan sidak itu, bisa seketika melakukan pemeriksaan massal begitu ada kerumunan.
Sementara itu, Kabag Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara mengatakan pihaknya tak mau mengendorkan berbagai upaya agar situasi wabah ini dapat terus dikendalikan.
Yang disasar tentunya adalah tempat yang berpotensi berkumpulnya warga. Selain itu juga tempat yang tak menerapkan protokol kesehatan. Apalagi, Pemkot memang kerap menyisir berbagai lokasi.
• Akui Tak Sampai Setahun Jadi Pengedar, Tersangka Blontang Sebut Dapatkan Sabu dari Lapas Pamekasan
Febri mengungkapkan, pihaknya berharap agar semua pihak dapat menyadari prinsip protokol kesehatan. Misalnya di warung atau tempat makan dan sejenisnya, protokol kesehatan harus tetap diperhatikan.
Tak hanya pedagang, melainkan juga pembeli juga harus sama-sama memperhatikan protokol kesehatan.
"Upaya ini akan terus kami lakukan," terang Febri.
Editor: Pipin Tri Anjani