Tak Berubah, PKB Tetap Solid Dukung Hanindhito Pramono-Dewi Maria Ulfa di Pilkada Kediri 2020

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Bobby Constantine

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Partai Kebangkitan Bangsa ( PKB ) memastikan akan tetap solid di Pilkada Kediri 2020.

PKB tetap akan mendukung pasangan Hanindhito Pramono-Dewi Maria Ulfa.

"PKB akan tetap solid mendukung Mas Dhito dan Mbak Dewi," kata Wakil Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB, Fauzan Fuadi ketika dikonfirmasi di Surabaya, Sabtu (12/9/2020). 

Sehingga, terkait dengan masa perpanjangan pendaftaran bakal calon kepala daerah di KPU Kediri yang batas waktunya akan selesai pada Minggu (13/9/2020), Fauzan Fuadi memastikan tak ada perubahan rekomendasi. PKB tetap akan mendukung Hanindhito Pramono-Dewi Maria Ulfa.

Masa pendaftaran di KPU Kediri harus diperpanjang mengingat hanya ada satu pasangan calon yang mendaftar hingga 6 September 2020 lalu.

"Rekomendasi PKB tak berubah, seluruh pengurus di tingkat cabang hingga kader di akar rumput harus solid mendukung rekomendasi DPP. Tak ada kata lain, harus menang," kata Fauzan. 

• Rekan Sejawat dan Karyawan RSUD Gambiran Kota Kediri Gelar Salat Ghaib untuk dr Machmud

• Resmi Usung Ahmad Muhdlor-Subandi, PKB Targetkan Menang 75 Persen di Pilkada Sidoarjo 2020

Terkait adanya desakan sejumlah kader Nahdlatul Ulama (NU) Kediri terkait rekomendasi Pilkada Kediri, Fauzan menyebut pihaknya telah membuka forum diskusi.

"Kami akan bertemu dengan DPC PKB Kediri," katanya. 

"Sedangkan NU di Kediri akan bertemu dengan struktur di atasnya. Prinsipnya, kami mengutamakan musyawarah untuk mufakat," kata Fauzan. 

Fauzan menegaskan, PKB sebagai partai yang lahir dan besar di kalangan Nahdliyin akan selalu mengawal kepentingan NU.

"Oleh karena itu, kami juga yang mengusulkan bahwa nasionalis harus bersama religius di Pilkada Kediri," tegasnya. 

• BREAKING NEWS: Kader Muda Nahdlatul Ulama Menggeruduk dan Menyegel Kantor DPC PKB Kabupaten Kediri

• DPC PKB dan PPP Saling Klaim Dapat Merebut Suara Nahdliyin di Pilwali Blitar 2020

Untuk diketahui, Dhito yang merupakan kader PDI Perjuangan sekaligus putra Sekretaris Kabinet, Pramono Anung merepresentasikan figur nasionalis. Sedangkan Dewi yang merupakan Ketua Fatayat Kediri merupakan figur religius-perempuan. 

"Prinsipnya, kami tetap memperjuangkan aspirasi NU. Oleh karena itu, seluruh aset PKB, bukan hanya di Kediri, kami atasnamakan NU," tegas Ketua Fraksi PKB di DPRD Jawa Timur ini. 

Sebelumnya, massa yang mengklaim sebagai kader muda NU menggeruduk dan menyegel Kantor DPC PKB Kabupaten Kediri di Jalan Pamenang Sukorejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Kamis (10/9/2020).

Mereka berangkat dari Kantor Graha Muslimat NU naik motor menuju Kantor DPC PKB.

• Golkar Jatim Gelar Webinar, Tingkatkan Kapasitas Guru dalam Pendidikan Online saat Pandemi Covid-19

• Seusai Daftarkan Mas Eri-Cak Armuji di Pilkada Surabaya 2020, PDI Perjuangan Genjot Konsolidasi

Massa menutup papan nama Kantor DPC PKB Kabupaten Kediri dengan kain bertulis 'Aset Milik NU Kabupaten Kediri'.

Koordinator Lapangan Aksi, Munasir Huda mengatakan, aksi ini untuk menyelamatkan aset NU yang digunakan PKB sebagai kantor.

"Ketika partai yang notabene adalah penyalur aspirasi warga NU tapi tidak menganggap NU lagi, dan tidak bisa menyalurkan aspirasi warga NU, maka kami minta kembali kantor yang dulunya dipinjamkan," ujar Munasir Huda.

• PDI Perjuangan Surabaya Sebut Banyak Relawan Eri-Armuji Bermunculan Seusai Rekomendasi Diumumkan

• Potensi Kerawanan Pilkada Tuban 2020 Diungkap, Bawaslu: Sudah Ada yang Ditindaklanjuti

Menurutnya, aksi ini sebagai peringatan bahwa NU adalah pemilik saham PKB.

"NU adalah pemilik saham di PKB. Maka NU Kabupaten Kediri akan meninggalkan PKB," terangnya.

Huda mengungkapkan, penyegelan ini sebagai bentuk ketidakpuasan atas keluarnya rekomendasi PKB di Pilkada Kediri 2020.

Editor: Dwi Prastika