Orang Asing Yang Mengamuk di Pujasera Pojok Stasiun Tulungagung Ternyata Warga Kanada
Keberadaan orang asing yang mengamuk di Pujasera pojok Stasiun Tulungagung, Jawa Timur langsung direspon oleh Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Blitar.
Penulis: David Yohanes | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Keberadaan orang asing yang mengamuk di Pujasera pojok Stasiun Tulungagung, Jawa Timur langsung direspon oleh Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Blitar.
Petugas segera mencari keberadaan orang asing yang dikeluhkan para pedagang ini.
Petugas kemudian menemukan orang asing ini menginap di Hotel Narita, Jalan Agus Salim Tulungagung.
Orang dimaksud bernama Matthew Chuang Cung Him (37), yang mempunyak kewarganegaraan ganda, Kanada dan Hongkong.
Sempat terjadi proses yang alot antara pihak imigrasi dengan Matthew.
Laki-laki berpostur tegap ini menolak menyerahkan dokumen keimigrasiannya.
• Harga Tiket Masuk Wisata Gunung Bromo, Simak 13 Syarat Terbaru Wisatawan dan Cara Booking Onlinenya!
• Besok Driver Ojol se-Jawa Timur Off Bid Massal, Gelar Aksi Frontal Jilid II, Ini Rutenya
• Tak Kunjung Ditemui Bupati Lumajang, Massa Blokade Jalan Jadikan Tempat Salat dan Karaoke Bersama
Bahkan pihak Imigrasi harus minta bantuan personil Polres Tulungagung untuk pengamanan.
Matthew sempat mengungkapkan rasa tidak senangnya kepada aparat yang datang.
Beberapa kali dia menolak menunjukkan dokumen keimigrasian.
Dia juga menolak diajak ke kantor imigrasi untuk diperiksa.
"Mengapa tidak cek dokumen saya di sini saja? Kenapa harus ke kantor?" ucap Matthew yang justru akrab dengan wartawan.
Maatthew juga mengaku grogi karena ada polisi datang bawa senjata.
Dia sempat mengira polisi itu anggota pasukan khusus, karena datang dengan senapan.
Apalagi Matthew juga mengaku punya pengalama traumatik dengan orang berseragam.
"Saya hormat dengan polisi Tulungagung, mereka baik. Tapi saya punya pengalaman buruk dengen orang berseragam," ujarnya dengan bahasa Inggris.
Kepada wartawan ia bercerita, datang ke Tulungagung untuk berlibur.
Saat berada di sekitar pujasera stasiun, Matthew mengaku diganggung warga lokal.
Sepeda motornya dipukul-pukul dan membuatnya marah.
Namun dia juga membantah telah berbuat onar di pujasera stasiun.
"Tidak, saya menatapnya dan dia kembali memukul sepeda motor saya," katanya kepada TribunJatim.com.
Matthew menegaskan, dirinya tidak melakukan apa-apa.
Bahkan dia minta supaya dicarikan rekaman CCTV untuk memastikan bahwa dirinya tidak keonaran.
Sebelumnya para pedagang di Pujasera pojok Stasiun Tulungagung mengeluhkan sikap Matthew pada Sabtu (12/9/2020).
Dia datang marah-marah dan sempat mengambil parang penjual kelapa muda, untuk menakuti pedagang bernama Felix.
Keesokan harinya, Minggu (13/9/2020) dia kembali datang dan mencari Felix.
Dia mengintimidasi Felix dan sejumlah pedagang lain dengan kata-kata kasar. (David Yohanes/Tribunjatim.com)