Saling Dorong, Mahasiswa Demo Kepemimpinan Bupati Lumajang Selama Dua tahun
Kedatangan mereka mengkritisi janji politik di masa dua tahun kepemimpinan Bupati Lumajang, Thoriqul Haq dengan wakilnya, Indah Amperawati.
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG - Puluhan massa yang tergabung dalam Lumajang Progressif, Komunitas Pemuda Peduli Lumajang, HMI, dan IMM melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Lumajang, Senin (14/9/2020).
Kedatangan mereka mengkritisi janji politik di masa dua tahun kepemimpinan Bupati Lumajang, Thoriqul Haq dengan wakilnya, Indah Amperawati.
Massa menilai di kuartal kedua ini, sejumlah program pembangunan masih jauh dari harapan.
Misalnya lambannya pertumbuhan ekonomi domestik, Indeks Pembangunan Manusia Lumajang yang masih terendah ketiga di Jawa Timur menjadi pemicu massa melakukan aksi unjuk rasa.
Tak hanya itu, belum setaranya gaji guru honorer dengan Upah Minimum Provinsi (UMP) juga menjadi poin tuntutan mereka.
"Jadi kami sebagai rakyat pernah dijanjikan janji-janji manis sekitar 20 butir dan sampai hari ini baru 20 persen yang dipenuhi jadi kami mengingatkan para pemimpin kita agar menepati janji yang pernah diucapkan," kata Burhanudin salah satu orator, Senin (14/9/2020).
• BREAKING NEWS: Kebakaran di RSUD Dr Soetomo Surabaya, Nampak Kepulan Asap dari Basement
• Umi Kalsum Bantah Hubungan Ayu Ting Ting & Cita Citata Retak karena Komen Roy Geurts: Baik-baik Aja
• Sosok Ayah Rizky Billar, Wajah Serupa dengan Anak, Keseharian Calon Mertua Lesty Terekspos: Aktif
Berjalan satu jam melakukan unjuk rasa, namun Bupati Lumajang belum menemui massa.
Massa pun sempat terlibat aksi dorong dengan petugas gabungan lantaran memaksa masuk ke Kantor Bupati Lumajang.
"Beri kami jalan untuk meminta kejelasan tentang nawacita-nawacita yang sempat digaungkan 2 tahun silam oleh pasangan bupati. Kita minta kejelasan biar sampai di titik yang dianggan-anggankan dulu," ucap Burhan kepada TribunJatim.com.
Di pantauan lokasi, salah satu perwakilan bupati sempat keluar menemui massa aksi. Namun kedatangannya ditolak oleh massa.
"Kami hanya ingin ditemui bupati (Thoriqul Haq) karena kami yang memilih bupati. Sedangkan kalau staf itu yang memilih bupati kami," pungkasnya. (Tony H/Tribunjatim.com)