Berita Terpopuler
BERITA TERPOPULER JATIM: Nasib Keluarga ABK WGSR yang Hilang hingga Hakim Meninggal Kena Covid-19
Berikut berita terpopuler Jatim hari ini, Senin 21 September 2020. Dimulai kabar ABK WGSR.
TRIBUNJATIM.COM - Beragam berita menarik yang terjadi di wilayah Jawa Timur terangkum dalam berita terpopuler Jatim hari ini, Senin 21 September 2020.
Pada berita terpopuler Jatim hari ini dibuka dengan nasib keluarga 10 Anak Buah Kapal (ABK) TB Immanuel WGSR 3 yang hilang semakin tak menentu.
Selanjutnya, jumlah kasus positif virus Corona ( Covid-19 ) di Kabupaten Nganjuk tembus diatas 400 orang.
• Bocor Sikap Gading ke Gisel Pasca Cerai, Ayah Gempi Tolak Tegas Eks Istri? Orang Gak Perlu Tahu
Terakhir, Pengadilan Negeri Surabaya akan menggelar tes swab massal untuk hakim dan pegawai setelah adanya hakim meninggal diduga kena Covid-19.
Ingin tahu berita selengkapnya, berikut berita terpopuler Jatim hari ini, Senin 21 September 2020 yang dirangkum TribunJatim.com untuk Anda:
1. Nahas Nasib Keluarga ABK Kapal Hilang, Putus Asa Tak Ada Kepastian dari PT WGSR: Uang Makan Menipis

Nasib keluarga 10 Anak Buah Kapal (ABK) TB Immanuel WGSR 3 yang hilang semakin tak menentu.
Kompensasi gaji dari perusahaan tidak kunjung diterima, tabungan untuk makan sehari-hari pun mulai menipis.
Fitriana, istri dari Robby Dwi Permadi, ABK yang menjadi korban hilangnya kapal milik PT WGSR itu bingung.
Dirinya mengaku sudah berulang kali ke Gresik untuk menanyakan nasib suaminya. Namun tidak pernah ada kepastian sejak bulan Juli lalu.
Warga Tandes, Surabaya ini pun rela berangkat ke Gresik bersama korban lainnya, mengendarai mobil rentalan yang dibayar patungan.
• Nikita Mirzani Ingin Tambah Anak Lagi dan Sosok Ayahnya Harus Bule: Enggak Masalah Kumpul Kebo
Sayangnya, kedatangan mereka ke Kota Pudak tidak pernah sesuai harapan.
PT WGSR sendiri seolah lepas tangan, dihubungi melalui telepon, chat WhatsApp bahkan didatangi langsung di alamat perusahaan di Kebomas juga tidak ada orang.
Wanita berusia 31 tahun ini hampir putus asa menanyakan tanggung jawab perusahaan.
Ia saat ini menjadi single parent, mengasuh buah hatinya yang masih balita seorang diri di dalam rumah. Nasib suaminya yang berlayar ke Larantuka, NTT juga tidak diketahui apakah masih hidup atau seperti apa.
“Saya hanya mengandalkan uang tabungan semenjak suami saya hilang bersama ABK kapal yang lain sejak Juli,” kata wanita yang disapa Ana, Minggu (20/9/2020).
2. Klaster Keluarga Tambah 10 Kasus Positif Covid-19 di Nganjuk, Kini Total Pasien Tembus 400 Lebih

Jumlah kasus positif virus Corona ( Covid-19 ) di Kabupaten Nganjuk tembus diatas 400 orang.
Ini setelah adanya tambahan 10 orang warga terkonfirmasi positif Covid-19, sehingga total ada 408 pasien positif.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Nganjuk, dr Hendriyanto menjelaskan, tambahan sepuluh orang warga terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut terdiri dari sembilan orang perempuan dan satu orang laki-laki.
Mereka yang positif Covid-19 tersebut, umumnya memiliki riwayat tertular dari keluarga yang lenih positif.
• Jadi Pengantin Baru, Dory Harsa Malam-malam Dibuat Lemas Nella Kharisma, Merengek Manja ke Istri
"Fenomena penularan antar keluarga masih banyak terjadi di Kabupaten Nganjuk. Dan ini menjadi perhatian serius Gugus Tugas Covid-19 untuk dilakukan antisipasi penyebaranya," kata Hendriyanto, Minggu (20/9/2020).
Disamping adanya penambahan jumlah kasus positif Covid-19, imbuh Hendriyanto, juga terjadi penambahan warga positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh.
Dimana hingga saat ini jumlah warga sembuh dari virus corona di Kabupaten Nganjuk mencapai 280 orang.
Sedangkan yang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit sebanyak 80 orang, dan warga positif Covid-19 yang meninggal dunia sebanyak 48 orang.
3. Seorang Hakim Meninggal Covid-19, PN Surabaya Ajukan Tes Swab Masal 300 Pegawai ke Gugus Tugas

Pengadilan Negeri (PN) Surabaya akan menggelar tes swab massal untuk hakim dan pegawai.
Permohonan tes usap tersebut telah diajukan ke Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Surabaya.
Hal ini buntut dari salah satu hakim bernama Moch Arifin tutup usia karena virus Corona ( Covid-19 ).
Humas PN Surabaya, Martin Ginting mengatakan tes usap kali ini merupakan tes yang ke tiga. Dua kali permohonan tes swab massal sebelumnya sudah diajukan PN Surabaya.
• VIRAL TERPOPULER: Reaksi Istri Korban Mutilasi Kalibata hingga Istri Hamil Didorong Suami ke Jurang
Namun Gugus Tugas Covid-19 Surabaya masih belum bisa memenuhinya. Alasannya, karena keterbatasan anggaran.
“Sebelumnya sudah kami kirim permohonan tes usap massal ini. Masalahnya katanya tidak ada anggaran,” ujar Martin, Minggu, (20/9/2020).
Martin menjelaskan tidak mungkin pihaknya akan menggelar tes usap secara mandiri, karena tidak ada anggaran.
Sebagian dari 300 pegawai juga tidak mampu jika diminta tes swab mandiri.