Ekskavasi Tahap 4 Candi Patakan Lamongan Dimulai Hari ini, Diskusi Kecil dan Tumpengan
Proses ekskavasi tahap 4 situs Candi Patakan di Desa Patakan, Kecamatan Sambeng, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur dimulai kembali, Senin (21/9/2020).
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Proses ekskavasi tahap 4 situs Candi Patakan di Desa Patakan, Kecamatan Sambeng, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur dimulai kembali, Senin (21/9/2020).
Ada yang unik pada eskavasi tahap 4 ini, selain diawali dengan syukuran makan tumpeng dan doa bersama, ekskavasi tahap ke 4 ini juga diisi dengan diskusi tentang jejak Airlangga di yang banyak ditemukan di Lamongan.
Selain situs Candi Patakan dan prasasti Patakan, ada juga beberapa prasasti dan peninggalan Airlangga lainnya yang banyak bertebaran di Lamongan.
Kabid Kebudayaan pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Lamongan, Mifta Alamuddin membenarkan jika proses ekskavasi tahap ke 4 terhadap situs Candi Patakan dimulai hari ini.
Menurut Uddin, proses ekskavasi tahap 4 ini rencanya akan berlangsung selama sepekan dengan melibatkan tim dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan, dan menargetkan untuk bisa membuka bagian tengah atau bangunan utama bangunan yang diperkirakan berasal dari masa Airlangga tersebut.
"Pelaksanaan ekskavasi tahap 4 Candi Patakan dibuka dengan pemotongan tumpeng dan doa bersama agar proses ekskavasi berjalan lancar," kata Mifta Alamuddin pada wartawan, Senin (21/9/2020).
• Kompetisi Orang Kuat Kini Banyak Peminatnya, Atlas Gelar Atlas Battle Of Titans
• Gading Marten Ogah Rujuk dengan Gisella? Gagal Jadi Suami, Beri Pesan ke Gempi: Berusaha Maksimal
• VIRAL Anak Yatim Beli HP untuk Belajar Online, Dapat Gratis karena Uang Kurang, Mata Berkaca-kaca
Uddin menambahkan, ekskavasi pertama terhadap situs yang berada di Desa Patakan, Kecamatan Sambeng telah dilakukan pada 2013, kedua pada 2018 sedang ekskavasi ketiga dilaksanakan pada 2019.
Sedang target kegiatan ekskavasi ini ke 4 tuntas pada tahun ini bisa terbuka maksimal.
Camat Sambeng, Irsyad berharap, dengan dilanjutkannya proses ekskavasi tahap 4 ini, situs Candi Patakan bisa menjadi destinasi wisata baru di Lamongan.
Pihaknya optimistis situs Candi Patakan dapat menjadi ikon Lamongan. Ia menilai Patakan memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai lokasi wisata baru.
"Yakin saatnya nanti akan jadi lokasi wisata andalan," kata Irsyad kepada TribunJatim.com.
Sementara, arkeolog BPCB Trowulan Wicaksono Dwi Nugroho menambahkan, target ekskavasi tahap ke 4 ini adalah bisa membuka bagian tengah atau bangunan utama.
Pembukaan bagian utama ini, untuk mengetahui berapa jumlah bilik dan kemungkinan adanya arca yang terpendam di dalam reruntuhan candi. Situs candi Patakan merupakan kompleks bangunan yang memiliki keluasan 5.112 meter persegi yang dibatasi oleh dinding keliling yang membentuk denah persegi empat dengan ukuran 72 meter x 71 meter.
PAda ekekavasi 2019, menurut Wicaksono, ditemukan batu-batu berbentuk seperdelapan lingkaran saat mengangkat runtuhan batu yang mengindikasikan komponen penyusun atap yang kemungkinan besar berupa stupa besar dan kecil.
"Kompleks bangunan di Situs Patakan, sepertinya berasosiasi dengan Prasasti Patakan yang telah dipindahkan dan saat ini disimpan di Museum Nasional Jakarta dengan nomor inventaris D.22," katanya.
Prasasti Patakan mengisahkan penetapan daerah Patakan menjadi Sima karena harus memelihara bangunan suci Sanghyang Patahunan.
Diungkapkan, pada Prasasti Terep 954 Saka atau 1032 Masehi, Airlangga mengalami kekalahan dan mengakibatkan Airlangga harus meninggalkan keraton di Watan Mas dan berlari menuju Patakan, karena ada jaminan keamanan dan perlindungan dari masyarakat Patakan.(Hanif Manshuri/Tribunjatim.com)