3 Pengedar Sabu di Jatim Ditangkap, 2 di Antaranya Ditembak Mati, Ditemukan KTP Palsu Berkedok Polri
Terbongkar sudah aksi tiga pengedar narkotika jenis sabu di wilayah Jawa Timur.
Penulis: Firman Rachmanudin | Editor: Pipin Tri Anjani
RIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Terbongkar sudah aksi tiga pengedar narkotika jenis sabu di wilayah Jawa Timur.
Bahkan, dua di antaranya terpaksa ditembak mati polisi karena sempat sabetkan parang ke lengan anggota unit Idik I dan II Satresnarkoba Polrestabes Surabaya saat penangkapan.
Kedua tersangka yang dikirim ke kamar mayat itu adalah Riki Rinaldo (22) warga Palembang dan Muhammad Nur Cholis, (41) warga Jalan Keputran Kejambon II, Surabaya.
Sementara satu tersangka lain Agus Hariyanto (30) warga Palembang ditembak di kakinya karena ikut mencoba kabur saat dua rekannya berduel.
• Gading Cuma Ingin Gisel Bahagia, 7 Pengakuannya Pasca Cerai Jadi Viral: Masa Depan Tak Ada yang Tahu
• Nikita Mirzani Ingin Tambah Anak Lagi dan Sosok Ayahnya Harus Bule: Enggak Masalah Kumpul Kebo
Tersangka Nur Cholis dan Riki sempat melawan ketika dikeler ke lokasi tempat penyimpanan sabu miliknya.
Namun, keduanya melawan dan terpaksa diberi tindakan tegas, terukur, dan keras.
Bahkan, tersangka Nur Cholis yang dikeler ke wilayah Perak Utara sempat mengambil belati dalam sebuah tas miliknya dan menyabetkan ke arah anggota.
"Anggota mengalami luka di tangan kirinya. Ia mendapat lima jahitan, " kata Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Jhonny Eddison Isir, kemarin (21/9/2020) petang.
Penangkapan jaringan naroba di Jawa Timur itu berawal ketika hasil penyelidikan diketahui akan ada pengiriman sabu melalui jalan darat dengan menumpang sebuah bus.
Sabu ini diketahui dikirim oleh dua orang yang menumpang bus jurusan Jakarta-Surabaya.
Satresnarkoba Polrestabes Surabaya yang sudah mengintai mengetahui bus berada di Jalan Tol Legundi-Mojokerto.
Dari kedua tersangka polisi mengamankan 20 kilogram sabu dibungkus mengggunakan kantong hijau dan disimpan dalam dua koper.
• 24 Pengedar Narkoba Dibekuk, Polisi Sita Mulai Sabu Hijau, Pil Ekstasi dan Pil Double L
Hasil penyidikan, diketahui kiriman sabu itu tak hanya di Jawa Timur.
Keduanya mengaku mendapat perintah dari seseorang untuk mengirim 15 kilogram sabu ke Jawa Barat dan 20 kilogram ke Jawa Timur.
Tak lama kemudian, ada seseorang berinisial PB menghubungi Riki. Saat itu, Riki diminta mengirim sabu ke sebuah hotel di wilayah Perak Timur.
Polisi akhirnya menyamar dan mendapati tersangka Nur Cholis berada di depan hotel menunggu kiriman sabu.
"Kami ringkus tersangka dan ia mengakui jika menunggu sabu dari PB yang dikirim Riki dan Agus, " ujarnya.
Saat dikeler, keduanya melawan sehingga terpaksa diberi tindakan tegas, terukur, dan keraskeras karena melawan anggota. Bahkan Nur Cholis melukai anggota hingga mendapat lima jahitan.
Dari tersangka Nur Cholis polisi mendapati Kartu Tanda Penduduk (KTP) palsu yang tertulis pekerjaannya sebagai Polri.
• Gading Marten Ogah Rujuk dengan Gisella? Gagal Jadi Suami, Beri Pesan ke Gempi: Berusaha Maksimal
"Pekerjaannya Polri, namun menggunakan Anjar Muchlis, dan nama lain tapi sama fotonya, " imbuhnya.
Tersangka yang ditembak Mati ini merupakan level II pengedar sabu di Indonesia. Pihaknya masih terus mencari pengedar level I. Sebab hasil pemyelidikan ada hubungan dengan jaringan Palembang yang pernah diungkap Ditresnarkoba Sumatera Selatan.
Dugaan sementara jaringan ini dikendalikan napi di Lapas Sumsel.
Dari pengakuan tersangka Agus, ia mengaku jika baru sekali melakukan pengiriman tersebut.
"Dijanjikan upah besar pak. Saya mau saja. 20 juta sekali kirim,"akunya. (SURYA/Firman Rachmanudin)
Editor: Pipin Tri Anjani