Info CPNS
SKB CPNS 2019 di Tengah Pandemi Covid-19, Pemkot Surabaya Sediakan Bilik Khusus Peserta Reaktif
Para peserta SKB CPNS 2019 yang reaktif virus Corona akan menempati bilik khusus yang dibuat terpisah dengan peserta lain.
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pemkot Surabaya menyediakan fasilitas khusus bagi peserta yang reaktif virus Corona ( Covid-19 ) dalam pelaksanaan tes Seleksi Kompetensi Bidang atau SKB CPNS 2019.
Para peserta yang dinyatakan reaktif virus Corona akan menempati bilik khusus yang dibuat terpisah dengan peserta lain.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Surabaya, Mia Santi Dewi mengatakan, peserta SKB CPNS 2019 telah melewati tahap pengumpulan berkas berupa hasil rapid test tiga hari sebelum pelaksanaan ujian.
Bagi yang hasilnya nonreaktif, peserta mengerjakan soal di dalam GOR Pancasila.
Sedangkan bagi peserta yang reaktif, akan tetap dapat mengikuti ujian dengan diberikan tempat khusus.
• Tes SKB CPNS 2019 di Surabaya, Pemkot Terapkan Protokol Kesehatan Ketat, Risma Ikut Pantau Langsung
• Tekan Potensi Penularan Covid-19, Pemkot Lakukan Assessment Setiap Tahapan Pilkada Surabaya 2020
"Di situ juga dilakukan pengawasan secara ketat, para pengawas juga mengenakan APD lengkap dengan baju hazmat," kata Mia Santi Dewi, Selasa (22/9/2020).
Di hari pertama, sedikitnya terdapat 23 peserta yang reaktif virus Corona.
Itu merupakan hasil yang didapat dari dua sesi yang sudah berlangsung.
Setelah ujian, peserta yang reaktif tersebut dilakukan tes swab oleh Dinas Kesehatan Kota Surabaya.
• Peserta SKB CPNS 2019 Tulungagung yang Positif Covid-19 Tetap Bisa Ikut Tes, Wajib Melapor
• Uang Hasil Korupsi Pegawai BRI di Madiun Sebesar Rp 2,1 M Ludes Dipakai untuk Judi Bola Online
Mia Santi Dewi mengatakan, untuk peserta yang sudah berstatus terkonfirmasi Covid-19, maka ujian ditunda dan akan dijadwalkan kembali oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN).
“Jadi nanti kami bersurat ke BKN dan akan dijadwalkan kembali," terang Mia Santi Dewi.
Editor: Dwi Prastika