Virus Corona di Gresik
Masih Banyak Pasien Covid-19 di Gresik yang Memilih Isolasi Mandiri di Rumah
Masih banyak pasien konfirmasi positif Covid-19 di Gresik yang memilih isolasi mandiri di rumah.
Penulis: Willy Abraham | Editor: Pipin Tri Anjani
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Masih banyak pasien konfirmasi positif Covid-19 di Gresik yang memilih isolasi mandiri di rumah.
Menurut data, dari 262 pasien positif Covid-19 masih menjalani perawatan, 190 diantaranya memilih isolasi mandiri dirumah.
Hal ini dikhawatirkan akan menimbulkan klaster baru yaitu klaster keluarga.
Juru bicara satgas percepatan dan penanganan Covid-19 Kabupaten Gresik, drg Saifuddin Ghozali mengatakan, kedepannya seluruh pasien positif wajib dirawat di ruang perawatan.
• Kasus Positif Corona di Nganjuk Bertambah 10, Warga Terkonfirmasi Covid-19 Capai 445 orang
• Pria di Tulungagung Tewas Dikeroyok Warga, Dua Anaknya Menjadi Tersangka Curanmor
Baik di pondok rehabilitasi Covid-19 Stadion Gelora Joko Samudro maupun di rumah sakit.
Pria yang juga menjabat sebagai kepala dinas kesehatan (Dinkes) mengatakan hal itu baru terlaksana ketika regulasinya sudah keluar nanti.
"Sudah disampaikan ke Bupati, untuk antisipasi munculnya klaster keluarga agar mewajibkan pasien dirawat di Gejos,” ucapnya, Rabu (23/9/2020).
Jika sudah diwajibkan isolasi ke RS atau Gejos tentunya terjadi kekurangan bed atau tempat tidur. Pihaknya melakukan antisipasi dengan menambah tempat tidur.
• Keinginan Gisella Anastasia untuk Rujuk Terungkap, Gading Marten Malah Ngaku Ikhlas: Doa
• Istri Curi-curi Selingkuh, Suami Salat di Masjid, Kecurigaan Warga Terbukti: Tiap Subuh & Maghrib
"Nanti akan ada penambahan kapasitas bed di Gejos. Yakni tambahan 70 bed menjadi total 210 bed," tuturnya.
Sementara itu, kapasitas ruang isolasi di RSUD Ibnu Sina masih banyak yang kosong.
"Dari dari total 110 bed di ruang isolasi, saat ini hanya terisi 16 bed," terang Direktur RSUD Ibnu Sina dr Endang Puspitowati Sp.THT-KL.
Kemudian di Stadion Gelora Joko Samudro (Gejos), dari kapasitas 140 bed, baru terisi 35 orang. (SURYA/Willy Abraham)
Editor: Pipin Tri Anjani