Widodo C Putro Ungkap Cara Dia Menorehkan Prestasi Gemilang di Timnas Indonesia
Widodo Cahyono Putro, legenda timnas Indonesia baru saja mengharumkan nama bangsa setelah gol saltonya dinobatkan AFC menjadi yang terbaik di Asia.
Penulis: Khairul Amin | Editor: Taufiqur Rohman
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Khairul Amin
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Widodo Cahyono Putro, legenda timnas Indonesia baru saja mengharumkan nama bangsa setelah gol saltonya dinobatkan AFC menjadi yang terbaik sepanjang gelaran Piala Asia.
Gol salto Widodo ke gawang Kuwait pada Piala Asia 1996 yang berlangsung di Uni Emirat Arab dinobatkan AFC (Asian Football Confederation) menjadi yang terbaik di Asia dalam ajang AFC Asian Cup Greatest Goals Bracket Challenge, voting secara online yang dilakukan oleh AFC melalui situs resminya.
Widodo melampaui hasil suara dari penantangnya di babak final, Abbas Chahrour, membuat sejarah menjadi pemain pertama dari Lebanon yang mencetak gol di Final Piala Asia saat melawan Irak musim 2000 di kandangnya sendiri.
• Konsolidasi dengan 5 Partai Selesai, BHS-Taufiqulbar Yakin Meraup 600.000 Suara di Pilkada Sidoarjo
• Ketua DPD RI, LaNyalla Minta Kapolri Atensi Kasus Pembunuhan Wartawan di Sulbar
Dalam voting final, Widodo C. Putro mengumpulkan 72 persen suara, sementara Chahrour hanya berhasil mengumpulkan 28 persen, hasil tersebut diumumkan oleh AFC melalui situs mereka, Rabu (23/09/2020) lalu.
Usai menorehkan prestasi membanggakan ini, Widodo membagikan kunci dirinya bisa meraih prestasi cukup gemilang bersama timnas.
Ia menyebut, modal ini juga harus dimiliki oleh generasi pemain timnas Indonesia saat ini untuk peningkatan prestasi.
"Yang terpenting itu kalau memang setiap pemain ingin berkorban untuk bangsa ini, berkorbanlah yang betul dan fokus," kata Widodo pada TribunJatim.com.
Berkorban yang dimaksud, tambahnya, mulai mendisiplinkan diri tidak hanya saat di lapangan.
• Terkuak Sosok Idaman yang Ingin Dinikahi Gading Marten, Ngaku ke Roy Bukan Gisel, Gibran Tertawa
• Deklarasi, Muhdlor - Subandi Optimistis Menang 75 persen di Pilkada Sidoarjo
"Disiplin waktu, hal-hal yang kecil tapi berdampak besar. Disiplin makanan juga," tuturnya.
Soal makanan, saat sudah memilih menjadi atlet, ia menegaskan bahwa bukan lagi bicara soal selera makanan.
"Menjadi atlet sudah saatnya bicara berapa kalori yang dibutuhkan tubuh dan harus saya penuhi dari makanan itu," katanya.
"Tidak selerapun kalau memang itu dibutuhkan untuk konsumsi makanan, ya harus dimakan. Itu yang namanya berkorban untuk bangsa ini," ungkap Widodo dengan tegas.
Seperti beberapa saat lalu dimana sedang ramai dibicarakan, beberapa pemain label timnas tidak bisa disiplin menjaga makanan. Itu diketahui dari postingan media sosial mereka.
"Saa pemusatan latihan (TC) mungkin bisa, tetapi setelah TC itu yang repot. Kaitannya sebenarnya sudah sejak dulu, itu juga kenapa Indonesia banyak yang menjajah, karena rempah-rempahnya di Indonesia sangat luar biasa," ucap Widodo.
• Rekan Heran Gading Masih Bebas Akses Rumah Gisel, Terkuak Alasan & Momen Gisel Nangis: Waktu Itu
• Sinopsis dan Trailer Film Confession of Murder, Malam Ini di K-Movievaganza Trans 7 Pukul 22.00 WIB