Inilah Kondisi Ibu dan Bapak Warga Mojokerto yang Kondisinya Kritis Seusai Dibacok Anaknya
Yasin dan Muripah korban penganiayaan sadis yang dilakukan anaknya sendiri kini dirawat intensif di RSUD Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto.
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Yoni Iskandar
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Mohammad Romadoni
TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO - Pasangan Suami istri (Pasutri), Yasin dan Muripah korban penganiayaan sadis yang dilakukan anaknya sendiri kini dirawat intensif di RSUD Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto.
Kondisi Yasin (70) terbaring lemah berbalut selimut warna cokelat di kasur ruangan ICU perawatan rumah sakit. Terlihat perban warna putih membalut bagian dagu dan leher korban.
Alat bantu pernapasan selang oksigen masih tampak menempel di bagian hidung korban. Rencananya, ia akan menjalani operasi akibat luka parah di bagian leher.
Sedangkan, Muripah (65) berbalut selimut warna putih motif garis terbaring di atas kasur perawatan ruangan Kertabumi rumah sakit. Ia berada dalam ruangan perawatan yang berbeda dengan suaminya dan keadaannya justru mulai berangsur membaik.
Dia dirawat di kamar perawatan tanpa alat pernapasan selang oksigen melainkan hanya selang infus yang menancap di tangan kanan korban.
• 3 Drama Korea yang Ceritakan Penggemar Jadi Pacar Selebriti, Her Private Life hingga Radio Romance
• MotoGP Catalunya 2020 - Joan Mir dan Alex Rins, Sepasang Kartu Joker Bagi Suzuki
• Betrand Peto Tangisi Neneknya, Sambil Pelukan Ada Nasihat dari Oma di Bandara, Ruben: Tahan Air Mata
Plt. Direktur RSUD Wahidin Sudiro Husodo, dr. Triastutik Sri menjelaskan pihaknya menerima rujukan dari RS Sido Waras atas nama pasien Yasin pada Minggu (27/9/2010) sekitar pukul 08.00 WIB. Sedangkan, istri yang bersangkutan Nyonya Musipah tiba di rumah sakit pukul 10.00 WIB.
"Kedua pasien ini Sebelumnya dirawat di RS Sido Waras dan dilakukan (Emergency) tindakan darurat di sana diantaranya adalah Hecting yaitu dijahit situasi atau sementara. Saat dibawa ke sini kondisi pasien Glasgow Coma Scale (GCS) kondisi kesadaran baik," ungkapnya kepada wartawan di RSUD Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto kepada TribunJatim.com, Senin (28/9).
Triastutik menyebut sebenarnya kondisi pasien GCS Yasin kondisi saat itu baik bukan karena kesadarannya namun karena dia kesakitan sehingga sempat susah berbicara.
Kemudian, ditemukan luka di bagian leher sekitar 15 sentimeter dan kedalaman nyaris menyentuh Trakea kurang lebih dua sampai tiga sentimeter.
"Kemudian ada gelombang-gelombang udara yang masuk dibawah kulit karena luka tadi. Pagi ini pasien sudah dilakukan eksplorasi sebab sempat dicurigai adanya luka di Trakea tenggorokan ternyata tidak putus hanya sedikit dan hasilnya adalah tidak sampai menembus ke dalam," jelasnya kepada TribunJatim.com.
"Pasien yang bersangkutan juga tidak mengalami trauma Vaskuler hanya jaringan saja dan saat ini sudah diekplorasi serta dijahit kembali untuk dirapikan dalam kondisi sadar baik, dirawat di ruangan Oka rumah sakit," imbuhnya.
Masih kata Triastutik, keadaan pasien Muripah tim medis menemukan beberapa luka di dagu kanan 10 sentimeter dan dagu kiri 5 sentimeter. Pasien juga mengalami luka di bagian leher dan dada, kemudian tangan kiri, ibu jari dan jari telunjuk.
"Ditemukan Hematum di kepala seperti memar namun mungkin itu karena dibenturkan yang kita tidak tahu yang jelas dan kondisinya baik dirawat di ruangan perawatan," terangnya.
Tim medis telah melakukan operasi terhadap pasien Yasin untuk memastikan tidak ada luka pada jaringan pembuluh darah sekaligus secara menyeluruh membersihkan luka. Hasil operasi besar, ternyata tidak ada trauma pembuluh darah dan Trakea tenggorokan juga tidak terkena hanya ada jaringan kecil yang lepas.