Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Gelar Fasion Show di Tengah Pandemi, Desainer Ayu Wulan Usung Tema Sri Indonesia: Perempuan Kuat

Desainer Ayu Wulan gelar show offline pertama di tengah pandemi Covid-19. Bawa 8 busana bertema Sri Indonesia, terinspirasi perempuan kuat Indonesia.

Penulis: Akira Tandika | Editor: Hefty Suud
ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM
Desainer Ayu Wulan mengambil tema Sri Indonesia pada show kali ini yang terinspirasi dari Dewi Sri dan dipercaya sebagai sosok yang menguasai dunia bawah tanah hingga bulan. 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Desainer Ayu Wulan baru-baru ini menggelar show tunggal pertama di tengah pandemi virus Corona ( Covid-19 ).

Show itu digelar bersamaan dalam pameran Serba Serbi Manten Expo di City of Tomorrow (Cito) Surabaya.

Menjadi desainer pertama yang menggelar fashion show tunggal secara offline, Ayu Wulan sempat khawatir. Namun dirinya bersyukur, acara berjalan lancar.

Diikutkan BPJS Ketenagakerjaan, Keluarga Penjaga Warkop Gresik Dapat Santunan Kematian Rp 42 Juta

Jadi Profesi Idaman, PNS Ini Bergaji Tertinggi di Indonesia, Tunjangannya Saja Rp 117 Juta Per Bulan

"Bersyukur dan senang karena show ini dapat berjalan lancar hingga melebihi ekspektasi yang saya tentukan di awal," ujar perempuan yang akrab disapa Wulan itu.

Dalam show tunggal dengan nuansa tradisional ini, Wulan mengambil tema Sri Indonesia dan menampilkan delapan busana sekaligus.

Wulan mengaku, mengambil nama Sri Indonesia lantaran terinspirasi dari Dewi Sri dan dipercaya sebagai sosok yang menguasai dunia bawah tanah hingga bulan.

BREAKING NEWS - Empat Pemain Persebaya Terkonfirmasi Positif Virus Corona

BERITA TERPOPULER JATIM: Satu Peserta SKB CPNS 2019 Gagal Ikut Tes - Promosi Tempe Wedok Digencarkan

"Peran Dewi Sri ini mencakup banyak aspek seperti, pelindung kelahiran dan kehidupan, serta dapat mengendalikan bahan makanan di bumi, mengatur kehidupan, kekayaan, dan kemakmuran," terangnya.

Atau secara umum, lanjut Wulan, Sri Indonesia ini terinspirasi dari perempuan kuat di Indonesia.

Filosofi tersebut dipercaya Wulan dapat menjadi semangatnya untuk terus berkarya bagi kemakmuran bangsa dan kebangkitan industri kreatif Jawa Timur.

Busana yang ditampilkan Wulan tersebut mewakili delapan daerah yang ada di Indonesia yakni, Padang, Palembang, Sunda, Solo, Yogya, Lampung, dan Bali.

Dari masing-masing busana, Wulan sengaja membuatnya dengan warna-warna nude. Ia merasa di tahun 2020 ini, warna tersebut melambangkan kesederhanaan dan keanggunan.

Sehingga banyak yang menginginkan busana pernikahannya dibuat dengan warna-warna tersebut.

"Penggunaan busana tradisional untuk pengantin merupakan warisan budaya Indonesia, sehingga memadukan dengan sentuhan modern adalah salah satu usaha saya untuk menggaet pasar milenial," tambahnya.

Tak sendiri, dalam show kali ini Wulan turut serta menggandeng make up artist dari Sanggar Rias Dewi Yossie untuk menyempurnakan tampilan tradisional.

Yossie Kusumadewi selaku owner dari Sanggar Rias Dewi Yossie mengaku menyelaraskan warna make up dengan busana.

Pada make up kali ini, Yossie juga sama halnya dengan Wulan yakni memanfaatkan warna nude untuk make up dan mempertajam area mata.

Hal itu ia lakukan lantaran para calon pengantin saat ini harus menggunakan masker, sehingga apabila bagian mata tidak dibentuk tajam, make up akan terlihat biasa saja.

Selama penyelenggaraan wedding new normal, ada beberapa hal yang ditambahkan Yossie dalam pengaplikasian make up. Salah satunya dengan memilih bahan-bahan make up tahan lama.

"Kalau di Sanggar Rias Dewi Yossie dijamin make up bisa tahan selama 16 jam. Bahkan, ketika berkeringat itu justru lebih bagus dan menampilkan kesan make up natural," ungkapnya.

Dengan gelaran show busana tradisional ini Wulan berharap agar dapat menginspirasi dan memberikan semangat baru bagi industri wedding di Indonesia.

Penulis: Akira Tandika

Editor: Heftys Suud

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved