Cegah Penularan Covid-19 Klaster Keluarga, Isolasi di RS Darurat Mpu Sindok Nganjuk Diintensifkan

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Achmad Amru Muiz

TRIBUNJATIM.COM, NGANJUK - Untuk mencegah penularan virus Corona ( Covid-19 ) klaster keluarga, tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nganjuk intensifkan isolasi di Rumah Sakit Darurat Mpu Sindok Nganjuk.

Ini setelah berdasarkan hasil evaluasi disebutkan klaster keluarga menjadi salah satu penyumbang kasus positif virus Corona cukup banyak dalam beberapa waktu terakhir di Kabupaten Nganjuk.

Wakil Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Nganjuk, Marhaen Djumadi mengatakan, isolasi mandiri yang dilakukan warga terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Nganjuk disinyalir berdampak pada penularan antaranggota keluarga.

Hal itu telah menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah kasus positif Covid-19 yang cukup signifikan dalam dua bulan terakhir.

"Setelah dilakukan evaluasi penanganan Covid-19 dan atas perintah bapak bupati Nganjuk, tim Gugus Tugas Covid-19 sudah langsung bergerak menjemput warga yang melakukan isolasi mandiri untuk dibawa ke Rumah Sakit Darurat Mpu Sindok," kata Marhaen Djumadi yang juga Wakil Bupati Nganjuk, Kamis (1/10/2020).

• Upaya Meningkatkan Ketahanan Keluarga di Tengah Pandemi, Ketua PKK Nganjuk Berikan Sejumlah Solusi

• Jumlah Kasus Positif Corona di Nganjuk Capai 470, Operasi Yustisi Intensif Digelar Cegah Covid-19

Dijelaskan Marhaen Djumadi, dalam penjemputan warga terkonfirmasi positif virus Corona yang melakukan isolasi mandiri di rumah untuk dibawa ke Rumah Sakit Darurat Mpu Sindok dilakukan secara persuasif.

Ini dikarenakan untuk menghindari terjadinya persoalan.

Keluarga dan warga terkonfirmasi positif virus Corona harus diberikan pengertian terlebih dahulu agar bersedia mengikuti langkah isolasi di rumah sakit untuk mencegah penularan antaranggota keluarga.

"Alhamdulillah, hingga hari ini upaya membawa warga positif virus Corona ke Rumah Sakit Darurat tidak ada kendala. Mudah-mudahan upaya yang kami lakukan ini menjadikan laju penambahan kasus positif Covid-19 di Nganjuk bisa diturunkan," tandas Marhaen Djumadi.

Memang, diakui Marhaen Djumadi, sejak dua bulan terakhir ini laju penambahan kasus positif virus Corona di Kabupaten Nganjuk mengalami penambahan yang siginifikan.

• Tingkatkan Kinerja ASN, Bupati Nganjuk Ingatkan Pentingnya Berkomunikasi Antar Pejabat

• UPDATE CORONA di Madiun Rabu 30 September 2020, Sembilan Orang Positif Covid-19, Satu Meninggal

Setiap hari terjadi penambahan kasus positif hingga melebihi 10 kasus. Hal itu diduga disebabkan oleh adanya isolasi mandiri yang dilakukan oleh warga terkonfirmasi positif virus Corona.

Terjadinya penularan antaranggota keluarga tidak dapat dihindari dan itu juga diketahui dari riwayat kasus positif virus Corona.

"Atas dasar kebanyakan riwayat dari kasus positif virus Corona dari klaster keluarga itualah maka dilakukan kembali isoladi di Rumah Sakit Darurat Mpu Sindok kepada warga terkonfirmasi positif virus Corona," ucap Marhaen Djumadi.

Sementara itu, Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Nganjuk, dr Hendriyanto mengatakan, jumlah kasus positif virus Corona di Kabupaten Nganjuk hingga saat ini telah mencapai 489 kasus.

Sebanyak 337 orang dinyatakan sembuh setelah adanya tambahan lima orang sembuh berdasar tes swab.

"Untuk yang menjalani perawatan saat ini mencapai 99 orang, dan yang meninggal dunia sebanyak 53 orang. Kami tetap berharap warga untuk memakai masker, mencuci tangan, dan jaga jarak, ini dikarenakan penyebaran virus Corona masih terjadi sekarang ini," tutur dr Hendriyanto.

Editor: Dwi Prastika