Jambret Handphone Anak-anak di Surabaya Diringkus, Polisi Beri Hadiah Timah Panas di Kaki
Jambret handphone yang kerap menyasar anak-anak diringkus Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya. Berusaha kabur, kaki dihadiahi timah panas.
Penulis: Firman Rachmanudin | Editor: Hefty Suud
TRIBUNAJTIM.COM, SURABAYA - Seorang jambret handphone ini kerap menyasar perkampungan sepi.
seorang jambret handpone tersungkur usai ditembak kakinya oleh unit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya.
Pelaku bernama Adi Dharma Prasetya (32) warga Gayatri Trem Surabaya itu menyasar anak-anak yang sedang bermain handpone di teras rumah atau di luar rumah tanpa pengawasan.
Aksinya berakhir dengan timah panas yang didaratkan oleh unit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya pada kaki pelaku.
• Peduli Pendidikan Masyarakat Pesisir, Ditpolairud Polda Jatim Sediakan Jaringan Internet
• Antisipasi Banjir, Pemkot Malang Ingin Bikin Saluran Air di Jalan Suhat: Minta Bantuan Pemprov Jatim
"Terpaksa kami tembak karena berusaha kabur. Kami peringati tidak dihiraukan," kata Kanit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya, Iptu Agung Kurnia, Kamis (1/10/2020).
Penangkapan Adi dilakukan polisi setelah mengidentifikasi CCTV yang ada di sekitar lokasi kejadian.
Informasi yang dihimpun TribunJatim.com, Saat itu ia merampas handpone milik DX, bocah tujuh tahun yang asyik bermain game di depan rumahnya di Jalan Ngagel Surabaya.
• Curhat Yan Vellia & Anaknya Kerap Didatangi Didi Kempot di dalam Mimpi: Serasa Masih di Sekitar Kita
• Alasan Jaksa Pinangki Mau Dinikahi Djoko Budiharjo saat Jadi Mahasiswi, Padahal Beda Usia 41 Tahun
Adi pun disergap di seputaran Surabaya Selatan saat diduga hendak beraksi.
Dari hasil penyidikan, Adi sudah tiga kali beraksi. Diantaranya di Jalan Gayatri, Jalan Sawunggaling dan Jalan Ngagel Surabaya.
"Hasilnya dijual di Pasar Wonokromo. Dari lima ratus ribu sampai satu juta," tambah Agung.
Sementara itu, Adi mengakui jika setiap kali beraksi selalu sendirian. Alasannya agar lebih mudah dan hasil penjualan lebih maksimal.
"Kalau sendiri kan uangnya bisa untuk saya sendiri. Kalau berdua itu kan harus dibagi,"akunya.
Hasil penjualan handpone rampasan tersebut digunakan pria pengangguran itu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Penulis: Firman Rachmanudin
Editor: Heftys Suud
			