Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kasat Sabhara Polres Blitar Ajukan Pengunduran Diri Anggota Polri Ke Polda Jatim, Ini Alasannya

Lantaran tidak betah dengan pimpinannya, Kasat Sabhara Polres Blitar, AKP Agus Tri melayangkan surat pengunduran diri

Penulis: Samsul Arifin | Editor: Yoni Iskandar
Surya/samsul Arifin
Kasat Sabhara Polres Blitar, AKP Agus Tri melayangkan surat pengunduran diri sebagai anggota Polri ke Polda Jatim. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Syamsul Arifin 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Lantaran tidak betah dengan pimpinannya, Kasat Sabhara Polres Blitar, AKP Agus Tri melayangkan surat pengunduran diri sebagai anggota Polri ke Polda Jatim

Perwira dengan tiga balok berwarna emas itu mengaku tidak betah dengan kepimimpinan Kapolres Blitar, AKBP Ahmad Fanani Eko Prasetya. 

Selain mengundurkan diri, Agus juga melaporkan Kapolres Blitar ke Polda Jatim. Dia pun membuat laporan ke SPKT. 

Isi laporan tersebut berupa pembiaran proyek dan kegiatan yang sifatnya mengumpulkan banyak massa. Padahal saat ini Indonesia, khususnya Blitar sedang konsentrasi memutus penularan Covid-19

"Pertambangan pasir bebas, sabung ayam bebas tidak ada teguran. Tambang pasir di Kali Putih dan Gandungsari," tuturnya. 

Sikap Anak Lina ke Calon Ibu, Bungsu Sule Lengket ke Nathalie Holscher, Bocor Reaksi saat Dimarahi

Lidya Pratiwi Tak Mau Pikul Beban Berat Lagi, Putuskan Ganti Nama Jadi Maria Eleanor, Ini Maknanya

Jeritan Histeris Siswi SMP Gagalkan Rencana Bejat Pria Ini, Paman Korban: Sudah Mau Dibuka Celananya

"Saya sengaja kirim surat pengunduran diri saya sebagai anggota Polri. Hari ini saya resmi mengundurkan diri ke Bapak Kapolda nanti tembusannya ke Kapolri. Sudah saya ajukan, tinggal tunggu proses lebih lanjut," ujarnya, Kamis, (1/10/2020). 

Dia menyebut kalau AKBP Ahmad Fanani arogan dalam kepemimpinannya.

"Setiap beliaunya marah dan ada yang gak cocok itu makian kasar yang disampaikan," ungkapnya. 

Agus pun mengalami tekanan psikis. Sebagai kapolres, lanjut Agus, AKBP Ahmad Fanani tidak memberikan arahan apa pun kepada bawahannya. 

Namun jika ada pekerjaan yang menurutnya kurang berkenan, kapolres tidak membina anggotanya. Tapi justru memberi makian dan mengancam akan mencopotnya.

"Mohon maaf kadang sampai nyebut binatang, umpatan. Terakhir sama saya gak seberapa. Hanya mengatakan bencong, tidak berguna, banci, lemah dan lain-lain. Sebenarnya kan kalau sudah salah yauda  dibina. Ini dimaki terus-terusan. Kadang main copot-copot," lanjutnya. 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved