Penanganan Covid
UMKM Jatim Dapat Hibah Banpres-PUM Rp 2,4 Juta, Gubernur Khofifah Optimistis Gerakkan Ekonomi Warga
UMKM di Jawa Timur terima Banpres-PUM Rp 2,4 juta per pelaku usaha. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa optimis gerakkan ekonomi masyarakat.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Suntikan bantuan bagi UMKM di Jawa Timur terus diberikan sebagai stimulus ekonomi di tengah pandemi virus Corona ( Covid-19 ).
Terbaru, 1,1 juta pelaku UMKM di Jawa Timur menerima bantuan presiden produktif usaha mikro (Banpres-PUM) dengan bentuk hibah sebesar Rp 2,4 juta per pelaku UMKM .
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, total ada 9,78 juta pelaku UMKM di Jawa Timur.
Di Jawa Timur akan ada sebanyak 2 juta pelaku usaha yang mendapat guliran dana hibah Banpres-PUM ini.
"Semula kuota Jawa Timur untuk mendapatkan Banpres-PUM, namun kami bersurat pada Presiden agar ditambah kuotanya karena PDRB kita 54 persennya disupport oleh UMKM. Semoga dapat disupport 2 juta bantuan presiden Produktif Usaha Mikro (PUM)," ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat menerima Kunjungan Kerja Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki di Gedung Negara Grahadi Surabaya pada Rabu (30/9/2020).

Saat ini yang tersalurkan dan mendapatkan bantuan Banpres-PUM ini sudah mencapai 1,1 juta pelaku usaha UMKM di Jawa Timur.
Dengan begitu Gubernur Khofifah menyebutkan bahwa pihaknya optimistis bahwa tambahan support dana ini akan turut mendorong pergerakan ekonomi masyarakat Jatim
Gubernur Khofifah menjelaskan, dengan adanya Banpres-PUM secara tidak langsung membuka pasar bagi UMKM untuk mengembangkan usahanya.
"Hibah Banpres-PUM menjadi penguatan bagi pergerakan ekonomi di Jatim. Tentu berseiring dalam rangka mengendalikan Covid-19," tambahnya.
Di sisi lain, dalam kunjungannya ke Gedung Negara Grahadi hari ini, Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki mengatakan Banpres-PUM menjadi upaya pemerintah meringankan beban koperasi umkm.
Selama pandemi covid-19 ini, pemerintah telah meluncurkan berbagai program untuk memulihkan ekonomi nasional. Salah satunya, bagi UMKM yang bankable pemerintah membuat program restrukturisasi pinjaman, subsidi bunga dan subsidi pajak.
Sedangkan bagi UMKM yang sulit untuk mendapatkan kucuran kredit dari perbankan atau unbankable maka diberikan bantuan oleh Presiden RI melalui Banpres-PUM.
"UMKM yang tidak bankable diberikan bantuan Rp 2,4 Juta melalui Banpres-PUM. Untuk satu kabupaten kota ada 20 ribu UMKM dapat. Untuk Jatim, saat ini sudah diatas rata-rata. Mudah mudahan apabila ada tambahan kuota, maka Jatim akan diberi perhatian," ungkapnya.
Menkop dan UKM RI berharap, ke depan akan membuat model bersama dengan LPDB, yaitu menjadikan koperasi sebagai mitra pemerintah dalam menyalurkan pembiayaan yang murah untuk UMKM. Setidaknya di seluruh Indonesia ada 54 juta pelaku usaha Mikro.
"Dengan jumlah sebanyak itu, tidak mungkin UMKM diurus satu persatu. Maka pemerintah membuat intervensi, melalui koperasi," lanjutnya.
Selain melalui Banpres-PUM, bantuan kepada usaha mikro juga diberikan berupa LPDB KUMKM yang terbagi kedalam dua tahap. Dimulai Tahap I pada Juli lalu, telah tersalurkan dana sebesar Rp. 86,769 M kepada 12 Koperasi.
Sedangkan Tahap II di September ini akan disalurkan kepada 8 Koperasi dengan total Rp. 138 M. Sehingga total Rp. 225, 45 M akan disalurkan oleh Pemprov Jatim kepada 20 Koperasi.
Gubernur Khofifah bersama Menteri Teten Masduki juga menyerahkan secara simbolis LPDB KUMKM kepada delapan penerima yaitu, KUD Gondanglegi, KPRI Tut Wuri, KSU Artha Abadi, KUM Lestari Makmur Poncokusumo, KSPPS BMT NU Jawa Timur, KSPPS BMT UGT Sidogiri, Koperasi BMT Permata Jawa Timur, KSPPS Mitra Usaha Ideal.
Penulis: Fatimatuz Zahroh
Editor: Heftys Suud