100 Sapi di Bondowoso Kena Demam 3 Hari Gegara Musim Pancaroba, Waspada, Gini Cara Mengatasinya
Musim pancaroba. Para peternak sapi perlu waspada munculnya penyakit demam 3 hari. Berikut penangannya dari Dinas Pertanian dan Peternakan Bondowoso.
Penulis: Danendra Kusuma | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, BONDOWOSO - Memasuki musim pancaroba, para peternak sapi perlu waspada terhadap munculnya penyakit.
Salah satu penyakit yang kerap menyerang hewan ternak sapi saat peralihan musim adalah demam 3 hari atau Bovine Ephemeral Fever (BEF).
Dokter hewan Dinas Pertanian dan Peternakan Bondowoso, Abdul Samik mengatakan demam 3 hari yang menyerang sapi disebabkan oleh virus Rhabdoviridae.
• UPDATE CORONA di Gresik Kamis 1 Oktober, Ada 14 Pasien Positif Baru: Total Kasus Tembus 3.258
• Tarif Listrik Golongan Tegangan Rendah Turun Jadi Rp 1.444,70/kWh, Berlaku 3 Bulan Kedepan
Informasi yang dihimpun TribunJatim.com, Faktor munculnya penyakit tersebut yakni hospes atau ternak, agen penyakit dan lingkungannya.
Penyakit ini dapat menyerang pada bermacam jenis sapi, antara lain sapi perah, sapi potong, dan sapi limosin.
"Ciri-ciri penyakit itu adanya lendir yang keluar dari lubang hidung (ingus), demam tinggi hingga 41 derajat, nafsu makan berkurang, dan lemas," katanya, Kamis (1/10/2020).
• Penyebab Pengantin Wanita Meninggal saat Dirias, Ijab Kabul dan Rencana Kejutan Buat Suami Batal
• Hasil Drawing Liga Champions - Duel Kepagian Fase Grup: Juventus Vs Barcelona, Inter Kontra Madrid
Ia menyebutkan, penanganan demam 3 hari pada sapi bisa dilakukan dengan berbagai cara, yakni pemberian air gula, injek vitamin.
Selain itu juga memberikan obat penurun panas dan antibiotik jika diperlukan.
"Apabila peternak menemukan gejala demam 3 hari pada sapi sebaiknya melapor ke petugas atau dokter hewan. Karena kalau tidak cepat ditangani sapi akan ambruk. Penanganannya pun lebih sulit," jelasnya.
Berdasar laporan, selama 2 hingga 3 bulan saat musim pancaroba sekitar 100 sapi milik peternak Bondowoso terserang demam 3 hari.
Sedangkan jumlah populasi sapi potong di Bondowoso sebanyak 230.000 ekor.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Peternakan Bondowoso, Cendy Herdiawan mengungkapkan untuk mengantisipasi datangnya penyakit, pihaknya membuat program pengobatan massal ternak di 20 kecamatan.
Tak hanya itu, pihaknya juga memberikan pelayanan kesehatan setiap hari bagi hewan ternak.
"Kami keliling desa di tiap kecamatan untuk melaksanakan program pengobatan massal. Tiap tahun kami berpindah dari desa satu ke desa lain hingga hewan ternak dipastikan sehat," pungkasnya.
Penulis: Danendra Kusma
Editor: Heftys Suud