Ekosistem Digital Gojek Dukung Ketahanan Ekonomi Surabaya Selama Pandemi Covid-19
Layanan digital pelaku UMKM melalui Gojek kini mampu mendukung ketahanan ekonomi selama pandemi Covid-19 di Kota Surabaya.
Penulis: Wiwit Purwanto | Editor: Yoni Iskandar
Bahkan, mayoritas mitra UMKM GoFood akan tetap bermitra dengan Gojek untuk jangka panjang (89%), karena mereka merasa dapat bertahan bersama Gojek (89%).
Sekitar 88% mitra juga cenderung optimis bersama Gojek usaha mereka akan tetap tumbuh, dapat mencukupi kebutuhan diri dan keluarga.
Riset LD juga mengungkapkan, 86% mitra driver di Kota Surabaya mendapatkan bantuan dari Gojek selama masa pandemi virus Corona atau Covid-19 dan 82% mitra mengapresiasi bantuan tersebut.
Semangat gotong royong sangat tercermin di ekosistem Gojek dalam bentuk upaya saling membantu di tengah pandemi.
Di mana 40% mitra driver masih memberikan bantuan sosial kepada keluarga, tetangga, dan sesama mitra.
Dr. Paksi C.K Walandouw, Wakil Kepala LD melanjutkan di tahun 2019 kontribusi mitra Gojek dari lima layanan (GoRide, GoCar, GoSend, GoFood dan GoPay) ke perekonomian Indonesia mencapai Rp12,1 triliun bila menggunakan metode nilai tambah.
“Sementara, dengan menggunakan metode pendapatan domestik regional bruto (PDB), ekosistem digital Gojek nilai produksinya mencapai Rp15,7 triliun atau menggerakkan 2,9% PDRB Kota Surabaya,” tambahnya.
Di tingkat nasional, sebelum pandemi, mitra Gojek dari lima layanan (GoFood, GoPay, GoSend, GoCar dan GoRide) berkontribusi sebesar Rp104,6 triliun pada ekonomi Indonesia di 2019.
Bila menggunakan metode perhitungan pendapatan domestik bruto (PDB), nilai produksi di ekosistem digital Gojek selama tahun 2019 setara dengan 1% PDB nasional Indonesia.
Paksi menambahkan, keberadaan Gojek di Surabaya juga menimbulkan efek domino di sektor lainnya.
“Dampak multiplier, atau kontribusi tidak langsung keberadaan Gojek pada PDRB Surabaya di tahun 2019, mencapai Rp 416 miliar,” tandasnya.(Wiwit Purwanto/Tribunjatim.com)