Resep Bahagia Ala Eyang Ray Siti Soendari Jonosoepoetro, Sehat hingga 90 Tahun: Positive Thinking
Eyang berusia 90 tahun asal Surabaya, Ray Siti Soendari Jonosoepoetro bagikan resep hidup bahagoa dan sehat. Kuncinya itu positive thinking.
Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Hefty Suud
TRIBUNAJTIM.COM, SURABAYA - "It's up to you how to manage your life. Keberhasilan dan keberuntungan itu tergantung dari usaha setiap individu."
Itulah satu diantara kata mutiara yang disampaikan Ray Siti Soendari Jonosoepoetro, eyang berusia 90 tahun asal Surabaya.
Memasuki usia senja, perempuan yang menguasai enam bahasa ini masih aktif menjalankan aktivitas sehari-hari.
• Pria Berlumur Darah Tergeletak di Semak-semak Sidoarjo, Motor dan Dompet Hilang, Diduga Korban Begal
• Persebaya Tetap Berlatih Meski Kompetisi Ditunda, Aji Santoso Siapkan Model Latihan Khusus
Mulai dari memasak, membaca, sampai menuliskan nasehat-nasehat yang dirangkum dalam sejumlah buku.
"Kuncinya itu positive thinking. Untuk diri sendiri ya try to be the best. Urip iku enak, nggak enak, mbok atur dewe," ungkapnya di perayaan ulang tahun ke 90, Jumat (2/10/2020).
Ia sendiri masih lancar berjalan dan melakukan berbagai aktivitas. Hampir saban hari bahkan ia mengisi teka-teki silang (TTS) yang membuat memorinya masih bagus.
"Belajar itu pokoknya senang hati biar masuk betul. Tapi kalau aras-arasen emboh sak karepe. Nggak mungkin kamu bisa," katanya pada awak TribunJatim.com, sambil tertawa renyah.
• Bandara Juanda Gelar ARFF Challenge 2020, Uji Keterampilan dan Stamina Petugas Damkar Bandara
• Tingkatkan Imunitas Tubuh di Tengah Pandemi Covid-19 dengan Cara Berfikir Positif
Di mata anak ketujuhnya, Pinky Saptandari, Soendari memang dikenal sebagai pribadi yang terus berpikir positif.
"Resep biar sehat terus menurut ibu memang positif thinking dan terus berbagi ke orang lain. Ibu sangat suka ngobrol dan punya minat ke sekitar. Ada kepedulian sosial," ungkap Ketua Umum Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BK3S) ini.
Ada banyak nasihat dan pedoman yang disampaikan oleh ibunya, seperti to be or not to be.
"Maksudnya mau jadi apa saja, ya terserah kepada kita. Ibu juga terus mengajarkan untuk selalu ingat kepada orang lain terutama yang membutuhkan. Jangan pernah mengganggu orang lain," terangnya.
Di usia yang menginjak kepala sembilan, Soendari berharap agar tetap bisa membagikan pengalaman hidupnya serta terus berkumpul dengan orang-orang terkasih.
"Bila kita ingin perbaikan nasib, beranilah menanggung resiko dan berkorban untuk maju Istilahnya, hidup tidak kepenak. Jangan sampai jadi selalu lihat dari sisi positif dan gunakan kesempatan sebaik-baiknya," tandasnya.
Penulis: Christine Ayu Nurcahyanti
Editor: Heftys Suud