Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Gubernur Khofifah Siap Ekspor Belimbing Karangsari Blitar, Tambah Kuantitas dan Kualitas Produk

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa siap untuk mengekspor buah belimbing hasil pertanian warga Desa Karangsari Kecamatan Sukorejo Blitar.

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Pipin Tri Anjani
SURYA/Fatimatuz Zahroh
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyambangi kampung belimbing Karangsari bersama jajaran strategis Jawa Timur, Minggu (4/10/2020). 

TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa siap untuk mengekspor buah belimbing hasil pertanian warga Desa Karangsari, Kecamatan Sukorejo, Blitar.

Pasalnya hasil buah belimbing dari kampung ini secara kualitas sudah memenuhi standar ekspor dan sudah bertemu pasar, hanya saja secara keuantitas dan kontinyuitas masih belum cukup memadai.

Rencana peningkatan kuantitas dan kualitas produk belimbing Karangsari itu dicetuskan setelah Gubernur Khofifah menyambangi kampung belimbing Karangsari bersama jajaran strategis Jawa Timur, Minggu (4/10/2020).

Ia mengatakan, produk hasil perkebunan blimbing dari Karangsari ini sudah sempat dilirik oleh sejumlah negara yang sudah datang ke Karangsari.

VIRAL Wajah Asli Selebgram Bikin Syok, 135 Ribu Followers Tertipu Filter, Beda Jauh, Ending Miris

Curhat Istri Habis Ratusan Juta saat Nikah, Suami Cuma Ngasih Rp 6 Juta, Kini Kandas Diselingkuhi

Namun karena kuantitas dan kontinyuitas belum memenuhi maka potensi ekspor blimbing dari Karangsari masih kandas.

"Jadi syarat untuk ekspor ada tiga. Yang pertama adalah kualitas, kedua kuantitas, dan yang ketiga adalah kontinyuitas. Kualitas untuk memenuhi pemintaan pasar sudah oke, tapi kontinyuitas dan kuantitas masih harus dihitung kembali mana lahan yang bisa dipetik kapan, itu yang jadi PR kita," kata Khofifah.

Oleh sebab itu, gubernur telah melakukan koordinasi dengan jajaran terkait untuk bisa membuat belimbing Karangsari bisa lolos sebagai komoditas ekspor. Terlebih saat ini Karangsari sudah memiliki modal yaitu registrasi masalah lahan penanmaman belimbing tersebut.

Total lahan penanaman belimbing ini ada sebanyak 5 hektar. Yang kemudian dikelolakan pada warga dengan sistem sewa. Total ada sebanyak 50 petani yang mengelolakan perkebunan belimbing ini.

Ditinggal Berbelanja di Warung, HP Seharga Rp 4 Juta Milik Mahasiswi di Malang Raib Diambil Maling

Kondisi Sebenarnya Janin Zaskia Sungkar yang Buat Dokter Kaget, Kenapa Air Kuncinya? Ini Penyebabnya

Yang setiap panen, buah tersebut ada yang dijual buah tanpa olahan, dan juga ada yang dijual dalam bentuk olahan. Seperti manisan, sirup dan juga keripik.

"Pengembangan belimbing Karangsari ini terus kita lakukan agar bisa ekspor. Tapi di sisi lain pengelolaan untuk desa wisata juga tetap jalan. Maka kita masih akan melakukan pemetaan, mana yang bisa dipetik dan kapan agar kuantitas dan kontinyuitas bisa terus terjaga," tegas Khofifah.

Selain pemetaan, untuk bisa melakukan peningkatan kuantitas, optimalisasi produk belimbing ini juga akan disinergikan dengan daerah lain yang juga memiliki produk belimbing. Seperti Tulungagung dan Bojonegoro.

Namun untuk belimbing Tulungagung dan Bojonegoro akan ditingkatkan kualitasnya agar bisa sama premium seperti yang ada di Blitar.

"Nah untuk pengembang desa wisatanya akan kita support odong-odong karena site untuk perkebunannya ada di titik lain," tegasnya. (SURYA/Fatimatuz Zahroh)

Editor: Pipin Tri Anjani

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved