Viral Video Satpol PP Surabaya Seret Pria Tak Bermasker, Kasatpol PP Langsung Bikin Klarifikasi
Masyarakat Surabaya dihebohkan oleh beredarnya video Satpol PP menyeret seorang pria. Video itu sampai viral di media sosial.
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Januar
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Masyarakat Surabaya dihebohkan oleh beredarnya video Satpol PP menyeret seorang pria.
Video itu sampai viral di media sosial.
Simak kronologi lengkapnya di sini!
Viral video petugas Satpol PP saat akan mengangkut seseorang yang diduga pelanggar protokol kesehatan di Surabaya.
Rekaman video viral petugas seret pelanggar protokol kesehatan itu tersebar dan menjadi perbincangan hangat di aplikasi percakapan selama dua hari terakhir.
Baca juga: Operasi Pelanggaran Lalin dan Prokes di Surabaya Digelar Rutin, Bocorannya: Sehari Bisa 3 Kali
Dalam video berdurasi 1 menit 36 detik itu memperlihatkan petugas saat akan menjemput pria berkaus hitam.
Oleh petugas, pria tersebut diseret untuk masuk ke dalam kendaraan yang telah berada di lokasi.
Ada banyak petugas dalam video tersebut.
Dari penelusuran awak TribunJatim.com, informasinya peristiwa itu terjadi di Jalan Karang Menjangan Surabaya, Sabtu (10/10/2020) kemarin.
Lokasinya di sebuah depo air isi ulang di kawasan tersebut.
Pria yang diseret itu merupakan karyawan di sana.
Saat dikunjungi ke lokasi.
Sayangnya, pria dalam video tersebut tak dapat ditemui.
Sementara itu, Kepala Satpol PP Surabaya Eddy Christijanto mengatakan peristiwa itu merupakan kegiatan operasi patuh masker di kawasan tersebut.
Pria yang diketahui warga luar kota Surabaya itu tak pakai masker dengan benar serta tak membawa KTP.
Petugas akan membawa pria tersebut untuk dilakukan swab test.
"Namun yang bersangkutan memberontak dan menolak," kata Eddy, Minggu (12/10/2020).
Namun, menurut Eddy, akhirnya saat pria tersebut ketika berada di mobil oleh petugas dijelaskan. Dan, akhirnya pria tersebut bisa menerima.
"Setelah dijelaskan, yang bersangkutan minta maaf dan mau jalani swab di Puskesmas Mojo," ujar Eddy.
Ungkap alasan tolak diangkut
Subandi (38) pria dalam video viral penjemputan pelanggar protokol kesehatan pencegahan virus Corona ( Covid-19 ) menjelaskan alasannya menolak saat akan diangkut petugas.
Dia mengaku menolak saat akan diangkut petugas karena tak mau meninggalkan pekerjaannya.
"Saya gak mau karena berat ke kerjaan," kata dia saat ditemui di rumahnya, Senin (12/10/2020) malam.
Pria asal Pandeglang Banten itu, menjadi tulang punggung keluarga.
Dia hidup bersama istri dan anaknya di kawasan Jojoran Surabaya.
Selain itu, dia juga menghidupi lima anak yatim yang juga tinggal bersamanya.
Hal itulah yang membuatnya enggan diangkut petugas untuk tes swab.
"Nolaknya karena berat ke kerjaan, apalagi kerja ke orang," ujarnya.
Dia mengaku, saat itu ia memang sedang menurunkan maskernya. Kondisi depo tempatnya bekerja sedang sepi.
Saat itu pula petugas datang untuk melakukan razia.
Sempat terjadi perdebatan hingga tarik menarik antara Subandi dengan petugas.
Namun, setelah diangkut petugas, pria 38 tahun itu sudah bisa akrab dengan petugas.
Dia mengaku akhirnya memahami petugas yang sedang menjalan tugasnya. Bahkan, sempat bercanda bersama petugas.
Menurutnya, ini akan jadi pembelajaran berharga.
"Maaf maafan, sempat bercanda. Sudah anggap biasa, mungkin mereka sedang menjalankan tugas," ungkapnya.