Pilkada Sidoarjo
BHS Beber Potensi Besar Budi Daya Kelor, Banyak Manfaat untuk Dikonsumsi hingga Bisnis Menjanjikan
BHS menyarankan kepada masyarakat untuk budi daya atau sekadar menanam kelor di rumahnya. Apalagi, Sidoarjo sangat cocok untuk ditanami tumbuhan ini.
Penulis: M Taufik | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, M Taufik
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Budi daya kelor ternyata potensinya sangat bagus. Selain daun dan batangnya yang punya banyak manfaat untuk dikonsumsi, bisnis kelor juga sangat menjanjikan.
Belum lagi manfaat penghijauan.
"Jika memungkinkan budi daya dalam jumlah banyak, bisa ekspor. Seperti ke China, Thailand, Korea dan Jepang yang sangat membutuhkan daun kelor," kata Calon Bupati Sidoarjo, Bambang Haryo Soekartono ( BHS ) saat berkunjung ke tempat budi daya kelor di kompleks Perumahan Surya Asri, Desa Sidokepung, Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jumat (16/10/2020).
Budi daya kelor juga bisa menambah ruang terbuka hijau. Dalam volume besar atau sekadar penghijauan privat di rumah sendiri.
Namun yang lebih utama adalah manfaat kesehatan.
Dengan budi daya sendiri, warga bisa mengonsumsinya setiap hari. Untuk sayur atau dipakai jamu.
Baca juga: Blusukan ke Kampung, Pj Bupati Sidoarjo Ikut Mengecat Trotoar dan Mengeruk Sampah di Saluran Air
Baca juga: BHS Blusukan ke Pasar Rebo Sukodono Sidoarjo, Disambati Warga Soal Permodalan dan Sampah di Sungai
"Daun kelor sangat bermanfaat bagi kesehatan. Di antaranya mengandung vitamin D sepuluh kali lipat yogurt, vitamin C tujuh kali lipat jeruk, juga ada kalium, zat besi, selenium dan lainnya. Itu yang harus diketahui masyatakat agar makin banyak yang menanam daun kelor," imbuh Cabup Sidoarjo nomor urut 1 ini.
Karenanya, BHS menyarankan kepada masyarakat untuk budi daya atau sekadar menanam kelor di rumahnya. Apalagi, Sidoarjo sangat cocok untuk ditanami tumbuhan ini.
"Daun kelor juga bisa mencegah Covid-19 karena ada kandungan selenium dan zat besinya," imbuh mantan anggota DPR RI itu.
Vicky Dwi Saputra, pembudi daya kelor yang ditemui BHS mengaku sudah memulai usahanya sejak tahun 2017 lalu.
Baca juga: Tokoh Nahdlatul Ulama Gus Hasyim Doakan Kelana Aprilianto-Dwi Astutik Menangkan Pilkada Sidoarjo
Baca juga: Salut Lihat Animo di Pasar Legi, Cabup BHS Niat Kembangkan Pasar Rakyat di Semua Wilayah Sidoarjo
Awal budi daya dilakukan juga setelah dia tahu bahwa daun kelor sangat baik untuk kesehatan balita, ibu menyusui, orang dewasa maupun lansia.
Pohon di rumah dan sekitar rumahnya sudah cukup banyak. Selain dikonsumsi sendiri, warga sekitar juga gratis mengambil untuk dikonsumsi. Tak hanya itu, dia juga jualan secara online.
"Harganya Rp 10.000 untuk bibit dari biji dan Rp 20.000-Rp 30.000 untuk bibit dari batang. Pembelinya banyak dari Sidoarjo dan Surabaya," ungkap pria yang berprofesi sebagai guru tersebut.
Dia tidak menghitung berapa volume penjualan setiap bulan. Namun diingatnya sudah lumayan banyak karena tak sedikit pula yang membeli daun kelor untuk dikonsumsi langsung.
Editor: Dwi Prastika
Baca juga: Kartu Kurma Jadi Resep Gus Muhdlor Bangkitkan Ekonomi Sidoarjo di Masa Pandemi Covid-19
Baca juga: Pemkab Sidoarjo Siapkan Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka, Penerapan Tunggu Zona Kuning Covid-19