Pilkada Surabaya 2020
Machfud Arifin-Mujiaman Siapkan Hunian Vertikal Khusus Warga Surabaya
Calon wali kota Surabaya dan wakilnya, Machfud Arifin-Mujiaman sudah menyiapkan lompatan besar untuk mensejahterakan warga Surabaya.
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Januar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Calon wali kota Surabaya dan wakilnya, Machfud Arifin-Mujiaman sudah menyiapkan lompatan besar untuk mensejahterakan warga Surabaya.
Sudah dirancang Program khusus membangun hunian vertikal bagi warga Surabaya.
Mereka yang belum punya rumah atau warga yang tinggal di rumah tidak layak huni akan dibuatkan khusus hunian vertikal ini. Semacam rusun.
"Akan kami bangunkan hunian yang lebih ideal untuk warga Surabaya. Hunian vertikal ini bisa dibangun di lokasi rumah lama mereka yang tidak layak huni atau di kampung kumuh. Semua sudah kami programkan dan hitung," kata Machfud, Minggu (18/10/2020).
Baca juga: Pilkada Surabaya 2020, Paslon Machfud-Mujiaman Jawab Keluhan Warga Soal Pembangunan
Lokasi Pembangunan rusun itu dibangun di kawasan kumuh atau paling dekat dengan kampung warga yang tak layak huni. Jadi keberadaan rusun itu tetap berada di tempat lama.
Warga tidak perlu memulai "dunia" baru.
Masih tetap bersama tetangga lama. Cukup menempati tempat tinggal vertikal baru yang lebih bagus. Tidak jauh-Jauh dari tempat membuka usaha atau kerja lama mereka.
Penataan kampung kumuh dan penyiapan hunian ideal bagi warga Surabaya masuk dalam Program prioritas Paslon MAJU. Inilah lompatan Pembangunan untuk menuju Surabaya Maju Kotane Makmur WarganeWargane, sesuai tagline paslon tersebut.
Menyiapkan hunian vertikal yang layak itu juga disosialiaiskan calon wakil wali kota Mujiaman saat menggelar Sapa Warga di Gubeng Kertajaya. Gagasan besar Paslon MAJU itu sudah masuk skema arah Surabaya ke depan.
Saat ini masih banyak dijumpai masyarakat Surabaya tinggal di tempat yang tidak layak huni. Bukan di pinggiran tapi di tengah kota. Tidak hanya itu, banyak warga Surabaya tidak memiliki hunian.
Mantan Direktur Utama PDAM Surya Sembada Kota Surabaya ini menegaskan, keberadaan rumah susun (rusun) yang dibangun Pemerintah Kota Surabaya tidak mampu menjadi solusi. Sebab, waiting list saat ini mencapai angka 10.000 KK.
Pembangunan Rusun harus didesain dengan baik, harus representatif. Rusun sekarang kapasitanya sekitar 200-300 KK "Akan kami bangunkan rusun khusus untuk warga Surabaya," kata Mujiaman.
Masyarakat Surabaya perlu memahami bagaimana caranya Surabaya berubah lebih baik dan bisa naik level. Sebab, Surabaya saat ini masih belum baik sebagaimana penilaian banyak orang. Masih banyak masalah-masalah yang perlu diperhatikan serius.
"Kami akan berada bersama warga terutama di masa pandemi ini. Apa itu, kami perlu menyiapkan kebutuhan-kebutuhan dasar masyarakat. Utamanya papan atau rumah," katanya.
Pembangunan rusun, kata Mujiaman, harus menjadi solusi di tengah populasi masyarakat Surabaya yang luar biasa tinggi. Tahun 1945 dulu populasinya hanya berada di kisaran 250.000 jisa. Namun 2020 sudah meningkat pesat menjadi sekitar 3 juta.