Pegang Rafia Kuning, Massa Aksi Penolakan UU Cipta Kerja di Kota Malang Halangi Provokator Masuk
Massa aksi penolakan UU Cipta Kerja di Kota Malang mulai bergerak. Pegang rafia warna kuning, cegah disusupi dan ditunggangi oleh provokator.
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Hefty Suud
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - 300 massa gabungan aksi penolakan UU Cipta Kerja Omnibus Law di Kota Malang mulai bergerak, Selasa (20/10/2020).
Dari pantauan TribunJatim.com, pukul 13.40 WIB, massa sedang berkumpul dan berorasi di perempatan Rajabali.
Massa sendiri berasal dari gabungan buruh dari Solidaritas Perjuangan Buruh Indonesia Komite Pusat Kota Malang dan mahasiswa. Terlihat juga HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) juga ikut aksi.
Baca juga: Download Lagu MP3 Indah Pada Waktunya Gisel Lengkap Lirik, OST Indah Pada Waktunya, Sinetron SCTV
Baca juga: Suasana di Sekitar rahadi Masih Sepi Jelang Demo Omnibus Law, Ratusan Personil Polisi Tetap Siaga
Namun ada pemandangan yang berbeda, pasalnya massa aksi terlihat memegang tali rafia berwarna kuning.
Tali rafia tersebut dipasang di sekeliling massa pengunjuk rasa, yang sedang bergerak menuju ke gedung DPRD Kota Malang.
Diketahui fungsi tali rafia tersebut digunakan untuk mencegah massa aksi disusupi dan ditunggangi oleh provokator.
Baca juga: Momen Perayaan Ulang Tahun Hotman Paris ke-61, Dapat Kue Unik dari Anak dan Istri hingga iPhone 12
Baca juga: Ngendon di Mabes Polri, Kasus Dugaan Penggelapan Senilai Rp 37 Miliar Dilimpahkan Ke Polda Jatim
Koordinator Lapangan Aksi Unjuk Rasa dari Aliansi Malang Melawan, Wahyu Ramadhan mengatakan pihaknya berusaha untuk mencegah kericuhan seperti yang terjadi pada Kamis (8/10/2020).
"Kami usahakan semaksimal mungkin supaya tidak terjadi kericuhan. Kalau cara khusus ya kami bikin border (batas barisan) yang lebih rapi lagi," ujarnya singkat kepada TribunJatim.com.
Saat ini massa aksi duduk di sepanjang jalan perempatan Rajabali. Dan belum dipastikan kapan tepatnya pengunjuk rasa tersebut bergerak menuju ke depan gedung DPRD Kota Malang.
Penulis: Kukuh Kurniawan
Editor: Heftys Suud