Pertamina Salurkan Rp 14 Miliar untuk Pengembangan UMKM hingga Oktober 2020
Pertamina telah menyalurkan bantuan permodalan sebesar lebih dari Rp 14 miliar kepada 191 mitra binaan untuk pengembangan UMKM.
Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: Pipin Tri Anjani
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) V Jatimbalinus kembali menyalurkan bantuan modal sebesar Rp 2,135 miliar melalui Program Kemitraan, kepada 25 UMKM Binaan yang berada di wilayah Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Penyaluran bantuan tersebut dilaksanakan pada Senin (19/10/2020).
Program Kemitraan (PK) merupakan program untuk meningkatkan kemampuan UMKM menjadi Mitra Binaan Pertamina agar menjadi tangguh dan mandiri, sekaligus memberikan multiplier effect bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar wilayah operasi Perusahaan khususnya, maupun masyarakat Indonesia pada umumnya guna mendukung kegiatan Pertamina dan juga mitra bisnis.
Nurial Fauziah, pemilik UMKM Toko Lely yang bergerak di penjualan sembako menyampaikan bahwa Program Kemitraan dari Pertamina sangat membantu keberlangsungan usahanya.
Baca juga: Alasan Untuk Kembali Tema Lagu Anji untuk Rizky Billar, Berharap Trending, Putra: De Javu Ya?
Baca juga: Restu Endang Mulyana Soal Lamaran Rizky Billar ke Lesty, Siap Terima Kapanpun, Mau Besok Silakan
“Apalagi di Pandemi Covid-19 seperti ini, awalnya bingung menjalankan usaha karena modalnya sudah habis. Ketika tahu dari teman bahwa Pertamina memiliki Program Kemitraan mencoba untuk ikut partisipasi dan responnya sangat baik,” ujarnya.
Ia berharap, ini merupakan langkah awal untuk keberlangsungan bisnisnya. Dimana nantinya akan mendapatkan pengalaman yang baik serta akses pelatihan dan pemasaran produknya agar lebih luas dan dikenal oleh masyarakat.
Executive General Manager Pertamina Regional Jatimbalinus, CD Sasongko menyampaikan bahwa Pertamina memahami pelaku UMKM berisiko tidak dapat melanjutkan usahanya di saat pandemi Covid-19 yang belum menunjukkan tren penurunan.
“Dengan adanya bantuan akses permodalan ini, UMKM binaan Pertamina juga bisa mendapatkan pendampingan dan bimbingan dalam menyiasati pengelolaan model usaha untuk menjadi lebih tangguh,” ujar Sasongko.
Selain menyalurkan pinjaman modal dengan jasa administrasi sangat ringan, Pertamina juga memberikan pola pendampingan, pembinaan, pelatihan yang terarah.
“Serta pemberian fasilitas promosi dan pengembangan pasar dalam ajang pameran sebagai upaya agar mitra binaan Pertamina dapat tumbuh dan berkembang,” jelasnya.
Selain Program Kemitraan yang bersifat umum, Pertamina juga menginisiasi Program Pinky Movement sebagai inovasi dalam pembiayaan dan pembinaan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan UMKM terutama bagi sektor yang bersentuhan langsung dengan rantai bisnis Pertamina.
“Hingga hari ini, Pertamina telah menyalurkan Rp 2,985 miliar untuk 43 Mitra Binaan Program Kemitraan Pinky Movement di Jawa Timur dan Bali,” jelas Sasongko.
Baca juga: Sopir Diduga Mengantuk, Avanza Plat N Tabrak Air Mancur Jalan Pemuda Surabaya, Lihat Kondisinya Kini
Baca juga: Industri Ekonomi Digital Bergeliat, Disperindag Jatim Konsisten Kembangkan Startup Lewat MJC-JITC
Pinky Movement sendiri mempunyai fokus utama yakni UMKM dan pangkalan elpiji yang dalam menjalankan usahanya masih menggunakan atau menjual elpiji subsidi 3 Kg agar lebih mandiri sehingga beralih menggunakan atau menjual produk elpiji non-subsidi, yaitu Bright Gas 5.5 Kg atau 12 Kg.
“Selain itu, tujuan lain dari program Pinky Movement ini adalah mengedukasi pelaku UMKM dan masyarakat agar penyaluran LPG menjadi tepat sasaran. Program Pinky Movement sendiri sudah memperoleh apresiasi secara nasional, menyabet penghargaan dari International Council for Small Business (ICSB) Indonesia Presidential Award 2020,” tambah Sasongko.
Pada tahun 2019 lalu, Pertamina MOR V telah menyalurkan dana PK sebesar Rp 23,3 miliar.