Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Industri Ekonomi Digital Bergeliat, Disperindag Jatim Konsisten Kembangkan Startup Lewat MJC-JITC

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur mengungkapkan bahwa kontribusi dan potensi sektor industri digital cukup besar.

Penulis: Fikri Firmansyah | Editor: Pipin Tri Anjani
TribunJatim.com/Fikri Firmansyah
(paling kanan) Kepala Disperindag Jatim, Drajat Irawan ketika mengunjungi Startup Mocca Animation Studio Malang, Selasa (20/10/20). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Fikri Firmansyah

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Industri ekonomi digital merupakan jenis industri yang menunjukan peningkatan di tengah pandemi Covid-19.

Berdasarkan data BPS dan Bekraf pada tahun 2016, industri digital di Indonesia dengan subsektor film, animasi, dan video memiliki pertumbuhan Nilai Tambah Bruto (NTB) atas dasar harga berlaku tertinggi dari tahun 2014 ke 2016 yaitu sebesar 32,45 persen, disusul kemudian oleh subsektor televisi dan radio dengan tingkat pertumbuhan sebesar 28,56 persen.

Tak hanya itu saja, berdasarkan dari data BPS dan Bekraf itu pula, tercatat bahwa Industri ekonomi digital terus meningkat sebanyak 40% disetiap tahunnya dan diprediksi hingga 2025 pertumbuhannya berpotensi mencapai USD 130 miliar.

Baca juga: Ciptakan Pasar Online, Cara Warga Pondok Nirwana Surabaya Memutar Roda Ekonomi di Tengah Pandemi

Baca juga: Lesty Kejora Ngebet Rizky Billar Jadi Suaminya, Kode Lesty Tak Diseriusi? Rizky: Kan Kita Becanda

Sementara, menurut hasil riset yang dirilis oleh Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) pada Oktober 2019, e- commerce mencatatkan kontribusi dan pencapaian signifikan terhadap sektor ekonomi digital di Indonesia, terutama dalam mendorong inklusivitas dan partisipasi masyarakat Indonesia terhadap perekonomian nasional.

Melihat kondisi itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur, Drajat Irawan mengungkapkan bahwa kontribusi dan potensi sektor industri digital cukup besar, sehingga dibutuhkan langkah tangkas dalam pengembangan industri kreatif guna mendorong pertumbuhan ekonomi dan kemajuan industri digital.

“Berkaca pada hal tersebut pula, kami menilai bahwa sektor digital melalui e-commerce dan startup merupakan salah satu sektor potential winner pada masa pandemi ini, yang dimana memiliki potensi positif untuk tetap survive dan hal ini terjadi karena ada perubahan pola hidup masyarakat yang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah (work from home, school from home) sehingga akses penggunaan internet termasuk media sosial meningkat,” kata Drajat saat ditemui TribunJatim.com, ketika mengunjungi Startup Mocca Animation Studio Malang, Selasa (20/10/20).

Dikatakannya, berdasarkan data yang dihimpunnya pada tahun 2019, di Jawa Timur sendiri terdapat 281 startup, dengan dominasi jumlah startup terbanyak berada di kota Surabaya dan malang.

"Surabaya menyumbang sekitar 98 pelaku industri digital yang bergerak pada pengelolaan bisnis startup digital, kemudian setelahnya disusul oleh Malang sebesar 70, serta sebaran kota-kota di Jawa Timur lainnya yang menjadi basis dari industri digital antara lain Sidoarjo, Banyuwangi, Kediri, Jember dan masih banyak yang lainnya," jelasnya.

Baca juga: Keenam Kalinya, Laporan Keuangan Pemkab Nganjuk Diganjar Penghargaan WTP dari Kementerian Keuangan

Baca juga: Chat WA Raffi Bocor Pertama Kali Depan Nagita, Rencana Liburan Tanpa Istri, Gigi: Ya Ngomong Aja

Adapun, beberapa bidang yang digeluti oleh pelaku startup digital di Jawa Timur itu, dikatakan Drajat, diantaranya seperti e-commerce, pembayaran kuliah secara online, investasi bitcoin, fintech, drone, jasa animation, game developer, penyedia layanan web, link business n people, layanan travel, kesehatan dan lain-lain.

"Melihat potensi itu sendiri, serta sekaligus guna mendukung talenta milenial Jatim untuk mengembangkan potensi ekonomi digital, maka Pemprov. Jatim menghadirkan MJC (Millenial Job Center), yang dimana sebagai wadah bagi para milenial yang berminat bekerja di sektor industri kreatif dan digital," ujarnya.

Menurut Drajat, kehadiran MJC juga menjadi salah satu terobosan untuk mengurangi angka pengangguran di Jatim, serta memberi akses bagi perusahaan di Jatim untuk mengakses tenaga professional dalam meningkatkan daya saing di era digital.

"Bahkan, selain lewat MJC, Pemrov. Jatim melalui Dinas Perindag Prov. Jatim juga telah menginisiasi terbentuknya Jatim IT Creative (JITC) di Malang dan Surabaya yang dilengkapi dengan serangkaian fasilitas diantaranya magang, co-working space, hingga meeting room free of charge. Hingga tahun 2019, tercatat enam komunitas startup yang telah bergabung di JITC, yaitu Desain Produk Industri, Animasi, Fotografi, Komik, Digital Marketing, dan Sinematografi," tandasnya.

Editor: Pipin Tri Anjani

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved