Siswi SMP Ngaku Diperkosa 10 Pria di Bali, Digilir Tiap Hari di Semak-Bengkel-Rumah Warga: Ada Bocah
siswi SMP di Bali ini diperkosa secara biadap selama beberapa hari di lima lokasi berbeda oleh 10 orang. nasibnya kini miris banget.
“Kejadian pertama diduga dilakukan oleh beberapa orang. Sementara kejadian ke dua, tiga dan empat ini terjadi di bengkel, semak-semak dan di rumah warga dengan jumlah pelaku masing-masing satu orang.
Jadi total terduga pelaku ada 10 orang dari lima lokasi kejadian.
Para terduga pelaku belum dimintai keterangan, penyidik masih fokus mendatangi sejumlah dugaan TKP itu, dan memeriksa saksi-saksi,” terangnya.
Iptu Sumarjaya juga menyebut, korban saat ini sedang mendapatkan penanganan dari psikolog dan sudah dilakukan visum.
Namun untuk hasil visumnya sendiri, belum diterima oleh pihak penyidik.
Disinggung terkait kronologi awal hingga korban mendapat perlakuan tak senonoh itu, Iptu Sumarjaya mengaku belum mengetahuinya secara pasti, sebab korban masih dalam kondisi trauma.
Namun berdasarkan pengakuan orangtua korban, pelajar malang itu sempat pergi dari rumah menggunakan sepeda motor, pada Minggu (11/10/2020) dengan alasan ingin bermain dengan temannya.
Belakangan, orangtua korban mengetahui jika sang buah hati telah menjadi korban dugaan pemerkosaan.
Hingga akhirnya kasus itu dilaporkan ke Mapolres Buleleng.
“Terduga pelaku ada yang berusia dibawah 18 tahun, dan ada pula yang sudah dewasa. Ini masih kami kembangkan lagi, untuk mencari tau kebenarannya,” jelas Iptu Sumarjaya.
Sementara terkait barang bukti yang kini telah diamankan, sebut Iptu Sumarjaya hanya berupa pakaian yang digunakan oleh korban saat kasus dugaan pencabulan itu terjadi.
Apakah ada dugaan korban jual diri?
“Belum ada mengarah kesana. Kalau pun benar (jual diri,red) mengingat korban masih di bawah umur, para pelaku tetap dijerat hukum. Sampai saat ini kami belum bisa menggali keterangan lebih lanjut, karena korban masih ditangani oleh pihak psikolog,” jawab Iptu Sumarjaya.
Diperkosa Usai Kenalan di Medsos
Nasib malang dialami Melati, nama samaran (14), asal Bojonegoro.