Biro Travel Umroh Kediri Sebut Potensi Biaya Perjalanan Ke Tanah Suci Naik 2 Kali Lipat Saat Pandemi
Biro Umroh dan Haji Pare Kabupaten Kediri sebut potensi bertambahnya biaya dalam perjalanan ke tanah suci Arab Saudi di masa Pandemi Covid-19.
Penulis: Farid Mukarrom | Editor: Pipin Tri Anjani
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Biro Perjalanan Umroh dan Haji Pare Kabupaten Kediri sebut potensi bertambahnya biaya dalam perjalanan ke Tanah Suci Arab Saudi di masa Pandemi Covid-19.
Informasi ini disampaikan oleh Direktur PT Multazam Al Hadi Syamsul Hadi kepada SURYA.co.id (grup TribunJatim.com) Selasa (20/10/2020).
Menurut Hadi panggilan akrabnya bahwa penambahan biaya jelas akan terjadi nanti jika jamaah Indonesia sudah diizinkan oleh Pemerintah Kerajaan Arab Saudi untuk datang ke Baitullah.
"Tentu biayanya dobel semisal contoh kita biasanya menyewa bis untuk kapasitas 55 orang, saat ini hanya maksimal infonya 30 orang saja. Harga sewa bis untuk sekali jalan mencapai 3000 Real (Mata Uang Arab Saudi)," ucapnya.
Baca juga: Mengamuk, Perempuan Muda di Kediri Diamankan Satpol PP, Diduga Alami Depresi akibat Masalah Keluarga
Baca juga: Curhatan Biro Travel Umroh Kediri Soal Kebijakan Larangan Jamaah di Atas 65 Tahun Berangkat ke Saudi
Namun Hadi juga menyampaikan bahwa bagi jamaahnya yang sudah berangkat maka itu sudah menjadi risiko perusahaannya untuk menanggung biayanya.
"Bagi yang awal daftar kemarin namun tak jadi berangkat itu jadi resiko kami. Seperti kemarin asosiasi biro umroh dan haji Jawa Timur menyebutkan ada kerugian 25 - 30 Miliar. Kerugian itu termasuk yang pembatalan pesawat visa dan lain hal sebagainya," katanya.
Sementara itu bagi yang baru akan daftar tentu ada kenaikan terutama di visa progresif dan lain sebagainya.
"Ada kenaikan visa progresif yang pernah umroh menjadi 7,4 juta dan visa biasa yang sebelumnya 100 sekian dolar kini sudah mencapai 196 dolar. Selain itu ada biaya rapid tes dan Swab PCR yang jadi syarat mutlak," jelasnya.
Kemudian perlu diketahui bahwa untuk tes swab ini juga ada syarat khusus dan tidak boleh di sembarang tempat.
"Informasinya Swab PCR nanti hanya berlaku 72 jam terhitung dari keberangkatan hingga sampai ke Saudi. Selain itu tempat yang mengeluarkan hasil tes harus membuatkan sertifikat khusus lolos PCR dengan 3 macam bahasa. Lokasi labnya juga atas penunjukan khusus dari Pemerintah Indonesia yang sudah sesuai standar Internasional," tuturnya.
Meskipun dengan syarat protokol kesehatan yang ketat, namun Hadi mengaku siap memberangkatkan jamaah umrohnya ke Baitullah.
"Kami akan berupaya menekan harga yang minimalis, namun dengan pelayanan kualitas tinggi," harapnya.
Penulis: Farid Mukarrom
Editor: Pipin Tri Anjani
Baca juga: Sambut Baik Vaksin Covid-19, Satgas Jatim Sebut Nakes dan Orang Berkomorbid Harus Jadi Prioritas
Baca juga: Ahmad Dhani Tak Pernah Pakai Masker Sepanjang Pandemi, Ingat Petuah Terawan, Ari Lasso: Ini Gila