Virus Corona di Jatim
Sambut Baik Vaksin Covid-19, Satgas Jatim Sebut Nakes dan Orang Berkomorbid Harus Jadi Prioritas
Satgas Jatim sebut nakes dan orang berkomorbid harus jadi prioritas mendapatkan suntikan vaksin Covid-19.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Pipin Tri Anjani
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Satgas Percepatan Pengendalian Covid-19 Jawa Timur menyambut positif akan dilakukan penyuntikan vaksin Covid-19 secara massal.
Terlebih Jawa Timur dikabarkan menjadi satu dari tiga provinsi yang dijadikan prioritas pembangian vaksin.
Atas rencana ini, tim data Satgas Percepatan Pengendalian Covid-19 Jawa Timur Dokter Makhyan Jibril Al Faraby mengatakan bahwa sampai saat ini Pemprov Jatim maupun satgas belum mendapatkan informasi yang jelas terkait jatah vaksin.
“Tentu ini menjadi kabar baik, bahwa masyarakat Indonesia akan disuntik vaksin secara massal. Namun tentu ada skala prioritas, informasinya Jatim jadi salah satu prioritas,” kata Jibril, Selasa (20/10/2020).
Baca juga: Khofifah Sebut Pengendalian Covid-19 Progresif, Bebas Zona Merah, 50 Persen Daerah Jatim Zona Kuning
Baca juga: Tingkat Penularan Covid-19 Ponorogo Turun ke Zona Kuning, Pengetatan Aktivitas Masyarakat Jadi Kunci
Ia mengatakan saat vaksin tersebut tiba, tak semua warga masyarakat akan langsung disuntik secara massal.
Apalagi pengadaan vaksinnya juga bertahap. Maka nanti akan juga ada penerapan skala prioritas bagi yang mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 lebih dulu.
Menurut Jibril yang akan mendapatkan prioritas pertama adalah tenaga kesehatan. Kemudian warga masyarakat di usia renta, ibu hamil, dan juga masyarakat usia tua dengan penyakit komorbid.
Mereka adalah masyarakat yang sesuai teori layak untuk mendapatkan prioritas mendapatkan vaksin.
“Intinya yang semakin berisiko akan semakin naik skala prioritas dapat vaksinnya. Pertama tenaga kesehatan dan juga yang punya komorbid,” imbuh Jibril.
Sebagaimana diketahui bahwa orang berkomorbid menjadi orang yang paling berisiko kehilangan nyawa jika terpapar Covid-19.
Sedangkan urutan peringkat penyakit komorbid yang menyebabkan kematian saat terpapar Covid-19 adalah diabetes.
Baca juga: MUNCUL Bukti Kuat Pemilik Golongan Darah O Lebih Kebal Covid-19, Apa yang Harus Dilakukan Lainnya?
Baca juga: Tren Kasus Positif Turun, Kabupaten Tuban Kini Masuk Zona Kuning Sebaran Covid-19
Lebih lanjut disampaikan Jibril bahwa yang nantinya harus dipikirkan adalah bagaimana distribusi vaksin tersebut ke masyarakat.
Sebab tentunya pendistribusian vaksin ke puluhan juta masyarakat secara langsung bukanlah hal yang mudah.
“Apakah nanti lewat rumah sakit, lewat dinkes atau seperti apa. Termasuk juga pendataan siapa saja yang dapat vaksin juga harus betul-betul diperhatikan. Kalau nakes bisa lewat organisasi profesi atau lewat rumah sakit, nah kalau masyarakatnya bagaimana,” ucapnya.
Dalam wawancara sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat di Pendopo Kabupaten Trenggalek, Sabtu (17/10/2020) sempat angkat bicara soal vaksin.
Ia mengatakan bahwa sampai saat ini terkait teknis pembagian vaksin tersebut belum jelas disampaikan pada Pemprov Jatim.
“Terkait vaksin ini kita menunggu pemerintah pusat. Saya dengar Jatim menjadi satu dari tiga provinsi yang mendapatkan prioritas vaksin ini. Tapi setelah klir ada surat resmi dari pemerintah kita dapat berapa, maka kita baru bisa sampaikan,” kata Khofifah.
Berdasarkan penjelasan dari pemerintah pusat, penyuntikan vaksin di Indonesia akan dilakukan secara bertahap sampai akhir tahun 2020. Tahap pertama akan ada vaksin untuk 50 juta dosis vaksin. (SURYA/Fatimatuz Zahroh)
Editor: Pipin Tri Anjani