Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

2 Bersaudara di Kediri Tinggali Rumah Nyaris Ambruk, Memprihatinkan, 1 Sakit Tergolek di Tikar Lusuh

2 bersaudara tinggal di rumah nyaris roboh di Dusun Jomblang, Desa Asmorobangun, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri. Ditemukan Pegiat DKM.

Penulis: Didik Mashudi | Editor: Hefty Suud
ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM
Wagiman dan kakaknya Waginem di dalam rumah yang kondisinya nyaris ambruk di Dusun Jomblang, Desa Asmorobangun, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri. 

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Dua bersaudara ini tinggal di rumah yang rawan ambruk di Dusun Jomblang, Desa Asmorobangun, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri.

 Kedua bersaudara yang telah lanjut usia itu masing-masing, Waginem (66) dan Wagiman (60).

Kondisi mengenaskan keduanya didapati oleh Pegiat Dewan Kesehatan Masyarakat (DKM) Kediri.

Baca juga: Klaster Kantor Muncul di Ponorogo, 5 Positif Covid-19: Berawal Kunjungan Kerja Tamu dari Surabaya

Baca juga: Daftar Harga Mobil LCGC Mulai Rp 70 Juta Bulan Oktober 2020, dari Toyota Agya hingga Daihatsu Ayla

Wagiman terlihat tergolek lemah tak berdaya di atas tikar yang sudah lusuh, kotor dan berbau.

Arif Witanto, Koordinator Pegiat DKM menyebutkan, kulit bagian pinggang ke bawah Waginem juga terlihat seperti mengelupas dan berwarna kemerahan.

"Waginem kini kondisinya hanya tergolek lemah tak berdaya dalam kondisi sakit di atas selembar tikar usang yang sudah lusuh dan berbau tak sedap," ungkap Arif Witanto, Jumat (23/10/2020).

Baca juga: 4 Rumah dan 1 Toko Bangunan di Lumajang Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 1 Miliar

Baca juga: Daftar Harga Mobil LCGC Mulai Rp 70 Juta Bulan Oktober 2020, dari Toyota Agya hingga Daihatsu Ayla

Melihat kondisi luka yang ada di pinggang ke bawah, diduga hanya dirawat seadanya dengan kondisi minim oleh Wagiman.

Termasuk rumah yang ditempati kedua bersaudara itu kondisinya sudah sangat memprihatinkan sekali. Rumah dengan dinding gedhek dan lantai kusam.

"Rumahnya sudah rusak, bahkan gedhek penutupnya bagian belakang juga sudah hilang sehingga hembusan angin dan air hujan masuk ke dalam rumah," tambahnya.

Rumah yang ditempati Waginem dan Wagiman sebelumnya pernah mendapatkan bantuan perbaikan dari aparat yang melakukan kerja bakti.

Hanya saja kondisi rumah sekarang sudah sangat tidak layak lagi untuk ditempati.

"Supaya tidak ambruk rumahnya sudah diberi penyangga bambu agar atapnya yang kayunya sudah lapuk itu tidak ambruk," jelasnya.

Sementara di dalam rumah sendiri tidak ditemukan barang berharga.

Hanya ada tikar usang yang sudah lusuh dan berbau yang menjadi tempat tidur Waginem setiap hari. Ada juga kursi yang kondisinya sudah rusak.

Kondisi rumah yang sangat memprihatikan dan rawan ambruk mengundang simpati sejumlah pegiat sosial yang berencana untuk melakukan bedah rumah.

"Rencananya hari Minggu (25/10/2020) rekan-rekan komunitas peduli akan membantu memperbaiki rumahnya," jelasnya.

Selain DKM, yang terlibat dalam perbaikan rumah dari komunitas Jamaah Kawulo Pinggiran (JKP) dan Gerombolan Anak Trail Kediri serta komunitas pegiat sosial lainnya.

Penulis: Didik Mashudi

Editor: Heftys Suud

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved