Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berkah Aduk Kopi dan Bersihkan Kamar Mandi, Abu Lulus Magister UINSA dan Resmi Menjadi Letda Laut

Ahmad Zulal Abu Main lulus magister UNISA sekaligus resmi menjadi Letda Laut. Lulusan fenomenal Wisuda Ke-92 UINSA: berkah aduk kopi.

Penulis: Zainal Arif | Editor: Hefty Suud
SURYA/HABIBUR ROHMAN
LULUSAN FENOMENAL - Wisudawan terbaik non akademik angkatan ke-83 2018 Ahmad Zulal Abu Main resmi menyandang gelar M.H pada prosesi Wisuda ke -93 Uinsa. Kamis (22/10/2020). Ahmad Zulal yang kini juga memiliki gelar Letda Laut (KH) ini menjadi satu diantara lulusan fenomenal karena selama mahasiswa sering membantu membuat kopi untuk para dosen di Sekretariat Ika Uinsa. 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Berbekal beasiswa melanjutkan pendidikan magister dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA), Ahmad Zulal Abu Main secara resmi menyandang gelar M.H.

Dirinya telah dikukuhkan pada Prosesi Wisuda Ke-92 UINSA.

Selain gelar tersebut, pemuda kelahiran Gresik, 10 Agustus 1996 ini kini namanya juga resmi bertambah menjadi Letda Laut (KH) Ahmad Zulal Abu Main, S.H., M.H.

Baca juga: Meningkatkan Sektor Wisata, Pemkab Sampang Rencanakan Wisata Agro Buah Surga

Baca juga: Libur Panjang Akhir Oktober, KAI Daop 8 Surabaya Operasikan 23 Perjalanan KA Jarak Menengah/Jauh

Abu sapaan akrabnya menjadi salah satu lulusan fenomenal dengan menyandang gelar Perwira TNI.

Capaiannya itu berkat berkah menjadi tukang aduk gelas kopi para dosen di Sekretariat IKA UINSA. Hal ini  ditekuninya selama menjadi mahasiswa.

“Menjadi fulltimer, membuatkan kopi, membersihkan kamar mandi, menyiapkan tempat ketika ada rapat, bahkan hingga menjadi tukang cuci piring,” ujar Abu kepada TribunJatim.com,  Kamis (22/10/2020).

Baca juga: Teriakan Istighfar Wanita Hamil Tengah Malam, Erangan Sebelum Tewas, Barang Bukti Penuh Kejanggalan

Baca juga: Hampir Tak Pernah Interaksi, Mulan Jameela Kini Muncul di YouTube Maia Estianty, Titip Pesan Peace

Meraih gelar magister dalam tenggang waktu 4 semester secara bersamaan menjalani pendidikan militer (dikmil) sempat membuat alumni Hukum Tatanegara (HTN) FSH tersebut tertinggal di semester 3.

“Saya masuk dikmil pas semester 3. Mulai sejak Agustus sampai Desember. Pulang dikmil, keterlambatan di semester 3 saya berusaha kejar dengan meminta tugas pada Dosen. Semester 3 tinggal 3 mata kuliah, semester 4 tesis,” jelasnya.

Menurut Abu secara perhitungan manusia, ia diperkirakan tidak akan masuk sebagai perhitungan TNI.

Mengingat berat badan Abu saat seleksi ialah 44 kg, tinggi 163 cm, gigi depan patah sebagian, bahkan baru belajar berenang H-2 tes nasional.

"Saat tes nasional saya juga lupa gerakan kaki dan tangan saat berenang, alhasil hanya sampai 15 meter, namun nyatanya saya berhasil ini mungkin berkah atas apa yang sudah saya lakukan selama ini, termasuk menjadi tukang aduk gelas kopi para dosen selama jadi mahasiswa," ungkap Abu yang ternyata ditakdirkan menjadi Perwira Khusus Rohaniawan TNI ini.

Meskipun sempat diragukan saudaranya, namun semangat Abu untuk menuntut ilmu justru semakin membara. Semua itu tak lepas dari dukungan kedua orangtuanya.

“Keluarga itu moodbooster utama. Yah, mungkin secara fisik materil keluarga tidak terlalu, akan tetapi saya yakin secara spiritual apa yang saya capai adalah hasil doa-doa ibu dan bapak saya,” tutur mahasiswa bidikmisi tersebut.

Selain prestasi akademik, Abu juga mencatatkan berbagai prestasi non akademik lainnya. Tercatat tujuh kompetisi kejuaraan ia kantongi.

Salah satunya menjadi juara 1 dalam ajang lomba Debat Hukum Nasional di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta tahun 2018 bersama Tim Law Debat Community (LDC) Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) dan juga sempat menjadi Duta Genre Kabupaten Gresik pada tahun 2017. 

Penullis: Zainal Arif

Editor: Heftys Suud

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved