Berita Viral
Pilu Nasib Balita Selalu Bilang 'Maaf' Tiap Ketemu Orang, Trauma Dianiaya Paman-Bibi, Perut Miris
Kisah pilu balita dianiaya paman dan bibi tengah viral di media sosial. Simak fakta selengkapnya.
Alasannya, korban kerap buang air di celana.
"Kan bodoh kelakuan itu. Itu yang paling fatal. Ditanya kenapa harus kemaluannya? Katanya karena dia pipis, Pak, biar dia ingat. Waduh bagaimana nanti kalau tak bisa pipis gimana?" kata Yasir menceritakan ketika penyidik bertanya kepada paman dan bibi korban.
Baca juga: Kisah Tragis Istri Tewas Ulah Suami, Mulanya Cek Isi HP, Tetangga Kalut Dengar Ucapan Istighfar
Kali pertama diketahui tetangga
Peristiwa penganiayaan tersebut kali pertama disadari olah para tetangga korban.
Semenjak tinggal dengan paman dan bibinya, balita itu memang jarang keluar dari rumah.
Betapa terkejutnya tetangga ketika melihat balita tersebut keluar rumah dalam kondisi lebam di badan.
"Baru kemarin itu dia keluar, tiba-tiba ke depan halaman tetangganya. Minta minum kehausan. Di situ tetangganya pada melihat kok lebam-lebam gitu," tutur Yasir.
Luka lebam terdapat di bagian tangan, dada, dan wajah balita itu.
Baca juga: Nassar Diminta Nyanyi di Nikahan Lesty Kejora-Rizky Billar? Beri Doa, Eks Muzdalifah: Dijadiin Aja

Kehausan dan tak diberi makan
Korban keluar dari rumah lantaran tak kuat menahan haus.
Ia pun menghabiskan minuman yang diberikan oleh tetangga sembari berdiri di depan pintu.
Masih terlihat haus, balita itu juga meminum botol air mineral yang disodorkan kepadanya.
Baca juga: Hidup Asli Istri Rizki DA Terekspos, Penampakan Rumah Kontrakan Jauh dari Mewah, Ketua RW: Kasihan
Yasir mengatakan, anak itu juga kerap tak diberi makan.
"Pengakuan si anak, dia kadang-kadang tak dikasih makan. Kemarin waktu diamankan saya tanya, 'Sudah makan? Tadi pagi makan?' Ternyata enggak. 'Siang tadi makan?' Ternyata enggak. Malam baru kita kasih makan," tutur Yasir.
Kini, polisi telah menetapkan paman dan bibi balita tersebut sebagai tersangka.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kisah di Balik Balita yang Kerap Bilang "Maaf", Orangtua Dipenjara, Trauma Dianiaya Paman dan Bibi