Pilkada Kota Surabaya
Pilwali Surabaya 2020 Survei Internal, Machfud Arifin-Mujiaman Unggul 20 Persen
Survei internal MAchfud Arifin-Mujiaman (MAJU) terkini, menempatkan Paslon ini unggul tebal dalam pemilihan wali kota dan wakil wali kota (Pilwali)
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Survei internal MAchfud Arifin-Mujiaman (MAJU) terkini, menempatkan Paslon ini unggul tebal dalam pemilihan wali kota dan wakil wali kota (Pilwali) 2020 yang bakal digelar 9 Desember 2020.
Hasil survei itu mengklaim, Paslon MAJUdi Pilkada Kota Surabaya 2020 unggul 20 persen dibanding lawannya Paslon ErJi (Eri Cahyadi-Armuji). Paslon ErJi sebelumnya lebih dulu mengklaim bahwa mereka menang tipis 6 persen dibanding MAJU.
MAJU menggunakan survei yang dilakukan Poltracking. Sedangkan ErJi menggunakan survei PusdeHAM.
"Hasil survei internal kami justru pasangan MAJU unggul 20 persen," ujar Direktur Komunikasi dan Media Tim Pemenangan MAJU Imam Syafi’i, Selasa (27/10/2020).
Hasil survei internal ErJi lebih dulu disampaikan ke media bahwa mereka unggul tipis atas MAJU. Imam yang politisi NasDem yanf Anggota Komisi A DPRD Surabaya ini menanggapi santai hasil survei PusdeHAM tersebut.
Sebab survei internal PDIP yang mengusung ErJi itu menurut Imam tidak nyambung dengan fakta di lapangan. Logikanya jika sudah unggul dari MAJU, peran Wali Kota Surabaya Tri Rismarini tidak seperti saat ini.
Baca juga: Sigra Tabrak 2 Motor di Jalan Raya Punten, 1 Korban Terkapar di Bagian Bawah Mobil, Gini Kondisinya
Baca juga: Bocor Alasan Ayah Atta di Malaysia, Bukan karena Lockdown, Tidak Mangkir Lagi di Pemanggilan Kedua?
Baca juga: Pohon Mahoni 15 Meter Timpa Rumah Nenek Sena di Bondowoso, Nyangkut, Warga Sigap Mengevakuasi
"Bu Risma bisa lebih tenang. Bukan sebaliknya harus kerja keras ngoyo ikut kampanye. Sampai ada yang melaporkan," kata mantan jurnalis ini kepada TribunJatim.com.
Imam justru curiga hasil survei internal PDIP kurang bagus dan belum sesuai harapan. Kubu ErJi dinilai membuat narasi yang mengingkari fakta dan akal sehat.
Ketua lembaga kajian dan pengembangan sumber daya manusia (Lakpesdam) PCNU Surabaya menebak 6 persen itu hanya klaim tim pemenangan Erji.
Hal itu bisa dilihat dari alur rilis berita yang disebar di media massa beberapa hari terakhir ini. Dimana setelah klaim unggul, Eri-Armuji membuat narasi kalau MAJU galau.
MAJU dituduh merusak alat peraga kampanye (APK) pihak lain pasca berita yang memuat hasil survei mereka unggul 6 persen. Imam menyebut tim ErJi membaut rangkaian framing seolah seolah ErJi betul betul sudah unggul atas Maju, lalu pihak pendukung Maju frustasi dan merusak APK Erji.
"Ya seperti playing victim, untuk mencari simpati publik. Petugas silakan Tangkap saja perusak APK setiap Paslon. Kami harus merespons meyampaikan ini dan kami tidak mau tinggal diam," tandas Imam kepada TribunJatim.com. (Faiq/Tribunjatim.com)