Diterjang Banjir, Plengsengan Goa Lowo Ambrol, Pemkab Trenggalek Tunda Pembukaan Wisata
Plengsengan di sisi belakang ruko area wisata Goa Lowo, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Jawa timur ambrol akibat banjir.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Plengsengan di sisi belakang ruko area wisata Goa Lowo, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Jawa timur ambrol akibat banjir.
Hal ini menyebabkan rencana pembukaan wisata goa terpanjang se-Asia Tenggara itu molor.
Plengsengan yang ambrol berada di sisi timur parikiran motor. Plengsengan itu memiliki luas 25 meter x 8 meter. Dengan ketebalan 2-2,5 meter.
Plengsengan ini tepat berada di sisi belakang kios. Ketika aktivitas wisata berjalan, plengsengan ini sekaligus menjadi dapur dari enam kios yang ada.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek Sunyoto mengatakan, ambrolnya plengsengan mengganggu kegiatan di tempat wisata Goa Lowo.
Baca juga: Alasan Pria Viral Nikahi 3 Wanita Sekaligus, Protes Hujatan: Apa Salahnya?, Ending Mencurigakan
Baca juga: Pakai Gaun Jadul, Gaya Maia Estianty Saat Hadiri Pernikahan Tata Janeeta Disorot, Terlihat Polos
Baca juga: Nasib 7 Pendaki di Gunung Slamet yang Tinggalkan Rekannya karena Sakit, Disidang Petugas: Efek Jera
Hingga saat ini, pemkab masih menutup objek wisata tersebut sejak awal wabah Covid-19.
"Sebetulnya akan segera kami buka dalam waktu dekat. Sebelum dibuka, ternyata ada kejadian ini," ujar Sunyoto kepada TribunJatim.com, Senin (2/11/2020).
Akibatnya, rencana pembukaan tempat wisata pun ditunda. Setidaknya, penundaan itu hingga adanya kajian keamanan akibat plengsengan ambrol.
"Sebetulnya secara teknis, SOP (Standard Operating Procedure) kegiatan di sana sudah kami sosialisasikan ke koordinator kawasan. Mudah-mudahan, proses pembenahan bisa segera dilakukan, kemudian kami buka tempat wisata itu," sambung dia.
Rencana awalnya, objek wisata Goa Lowo akan dibuka dengan pengetatan. Wisatawan hanya boleh masuk ke goa secara bergantian. Hal ini untuk meminimalisir penularan Covid-19.
Dinas Pariwisata, ujar Sunyoto, telah berkirim surat ke bupati agar ada tindaklanjut pembenahan plengsengan yang ambrol.
"Baik nanti bisa diperbaiki lewat BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) atau Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) untuk perbaikan," sambungnya kepada TribunJatim.com.
Apabila pembukaan wisata memungkinkan dilakukan sebelum perbaikan selesai, Dinas memastikan agar kios di sekitar plengsengan yang ambrol tak dipakai terlebih dulu.
Sebab, penggunaan kios terlalu berbahaya mengingat jaraknya dengan plengsengan yang ambrol terlalu dekat. (fla/Tribunjatim.com)