Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Begini Perjuangan Drajat Irawan Dalam Upaya Bangkitkan Ekonomi Jatim di Tengah Pandemi Covid-19

Di Jawa Timur sendiri Pemprov Jatim yang dipimpin oleh Ibu Gubernur Khofifah Indar Parawansa telah membentuk Satuan Gugus Tugas (Satgas) penangan viru

Penulis: Fikri Firmansyah | Editor: Yoni Iskandar
ahmad Zaimul Haq/suraya
Kepala Disperindag Jatim, Drajat Irawan saat diwawancarai langsung secara eksklusif oleh jurnalis Harian Surya, Fikri Firmansyah, Selasa (3/11/20) Malam, di Kantor Disperindag Jatim. 

Hal ini terlihat dari kinerja ekspor-impor non migas Jawa Timur pada periode Januari-September 2020, yang mana ekspor non-migas Jawa Timur sebesar USD 13,78 Milyar atau turun 5,16 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD 14,53 Milyar.

Sementara nilai impor non-migas pada periode Januari-September 2020 sebesar USD 12,38 Milyar atau turun 11,32 persen dibandingkan nilai impor non-migas pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD 13,96 Milyar.

Penurunan kinerja ekspor-impor berdampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi, mengingat formulasi pertumbuhan ekonomi yang terdiri dari konsumsi + investasi + pengeluaran pemerintah + (ekspor-impor).

Kontraksi pertumbuhan ekonomi tersebut terutama disebabkan oleh menurunnya konsumsi masyarakat, investasi, ekspor luar negeri, dan net ekspor antar daerah akibat menurunnya daya beli masyarakat dan penurunan permintaan eksternal seiring pembatasan aktivitas di negara mitra dagang utama Jawa Timur.

Tak hanya itu saja, bahkan gegara ada pandemi, minat dan daya beli masyarakat cenderung menurun selama pandemi.

Hal ini ditunjukkan oleh rendahnya inflasi, bahkan cenderung deflasi. Selama tahun 2020 ini, terjadi deflasi pada Maret, April, Juli, dan September. Nilai inflasi tahunan juga rata-rata lebih rendah bila dibandingkan tahun 2019.

*Lalu upaya dan program yang menjadi andalan anda dalam menangani Covid-19 khususnya untuk bidang ekonomi, seperti pada sektor pelaku usaha, IKM, industri, dan lain-lain?*

"Pada sektor Industri, strategi yang dipakai kami dalam pemulihan ekonomi dampak Covid-19 diantaranya adalah penumbuhan wirasusaha baru di sektor industri dan bagi tenaga kerja yang di PHK, kemudahan akses pinjaman ke sektor perbankan khususnya bagi Industri Kecil Menengah yang difasilitasi melalui program Dana Bergulir sebagaimana diatur dalam Peraturan Gubernur Nomor 37 Tahun 2020 tentang Pedoman Umum Pengelolaan Dana Bergulir Pemprov Jatim," jelas Drajat kepada Harian Surya, Selasa (3/11/20) Malam di Kantor Disperindag Jatim.

Selain itu, ada juga pengembangan dan peningkatan kualitas produksi baik di sektor industri kecil maupun di industri menengah (fasilitasi peningkatan produk dan daya saing).

Aktualisasi dari program itu diantaranya adalah bimtek pembuatan APD dan minuman herbal, hingga webinar peningkatan ekspor komoditi Jawa Timur.

Serta telah dilakukan juga pemulihan rantai pasok Industri, yakni dengan dukungan promosi baik di dalam maupun diluar negeri.

Sementara pada pemulihan ekonomi di sektor perdagangan dilakukan melaui beberapa strategi antara lain, stabilisasi harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok.

Yang mana, sebagai salah satu upaya memenuhi kebutuhan masyarakat, kata dia, Disperindag Prov.Jatim melalui Pasar Murah Online Mandiri (PAMOR) telah menjual bapok sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET).

PAMOR dibentuk melalui kerja sama dengan produsen bapok melalui sistem titip jual.

Sehingga pelaksanaan PAMOR bersifat mandiri tanpa menggunakan APDB.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved