Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Debat Pilkada Sidoarjo

Jawaban Muhdlor Gak Nyambung Dengan Pertanyaan Bunda Astutik

Debat publik Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Sidoarjo digelar Selasa (3/11/2020) malam.

Editor: Yoni Iskandar
istimewa
Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo nomor urut 3, Kelana Aprilianto (Mas Kelana) dan Dwi Astutik (Bunda Astutik 

 TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Debat  Pilkada Sidoarjo  yakni Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Sidoarjo digelar Selasa (3/11/2020) malam.

Pertanyaan Dwi Astutik, Cawabup nomor urut 3 yang dilontarkan kepada paslon nomor urut 2, Muhdlor-Subandi terkait amanat undang-undang 1945 bahwa nasib anak terlantar dipelihara oleh negara.

"Lalu bagaimana membreakdown bagi anak yang membutuhkan legalitas masuk sekolah," tanya Dwi Astutik kepada paslon nomor 2, Muhdlor-Subandi.

 Pertanyaan tersebut sekakan dijawab enteng oleh Muhdlor. Bahkan, saat itu langsung menjawab dan menjabarkannya jika bukan hanya anak terlantar yang dipelihara, melainkan juga memberikan makan gratis bagi manula.

 Selain itu Muhdlor juga mengklaim memperhatikan anak yatim, disabilitas dan panti asuhan.

"Anak terlantar diakomodir disana," jawab Muhdlor dengan pede.

Dwi Astutik, Cawabup dari Cabup Kelana yang dipersilahkan host menangapi jawaban tersebut langsung tertawa dan menyatakan jika jawaban dengan pertanyaan itu tidak nyambung.

 "Jawaban belum nyambung. Yang saya tanyakan bagiamana membreakdown bagi anak yang membutuhkan legalitas masuk sekolah," ucap Dwi Astutik sambil tertawa.

 Jawaban tersebut kemudian dijawab lagi oleh Muhdlor setelah pihak host kembali memberikan waktu. Muhdlor mengklaim jawaban yang diberikan awal itu sebenarnya berhubungan.

 "Saya kira sama lewat dinsos dan dicarikan orang tua asuh. Bagaiamana, bla...bla..bla...," jawabnya kembali yang ditambahi jawaban oleh Subandi.

Baca juga: Visi dan Misi Kelana-Astutik Lebih Unggul pada Debat Pertama Pilkada Sidoarjo

Baca juga: Muhdlor - Subandi Kuasai Debat Cabup Sidoarjo

Baca juga: Teddy Sebut Putri Delina Diam-diam Ambil Warisan Lina: Gak Ada Omongan, Dulu Sempat Diikhlaskan Sule

 Selain Muhdlor, pertanyaan paslon nomor urut 1 BHS-Taufiqulbar kepada paslon nomor 3 tidak ada program soal sampah juga langsung dipatahkan oleh Dwi Astutik.

 "Bicara soal sampah berati bicara soal limbah," ucap Dwi Astutik.

Ia melanjutkan, jika yang paslon 1 menganggap paslon nomor 3 tidak punya program tersebut adalah salah.

"Kami ada program nomor 9 yaitu membangun Kabuoaten Sidoarjo menjadi layak huni dan layak usaha," jawab Bunda Astutik yang langsung membungkam pertanyaan BHS-Taufiqulbar.

 Mas Kelana juga menambahkan bahwa terkait sampah memang sudah klasik dan banyak yang dikeluhkan masyarakat, terutama di perumahan yang masih banyak belum disediakan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST).

"Itu nanti akan kami tangani dan tata secara baik, pemerintah bersama-sama dengan masyarakat," ucap Mas Kelana.

 Dalam debat publik berlangsung, paslon Kelana-Astutik terlihat lebih santai. Publik menilai visi dan misi paslon nomor 3 yaitu Sidoarjo Makmur dalam segi sosial, ekonomi dan infrastruktur lebih tepat dan unggul dengan kondisi Kabupaten Sidoarjo saat ini.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved