Pilkada Sidoarjo
Debat Pilkada Sidoarjo 2020, BHS-Taufiqulbar Unggul di Penataan Birokrasi dan Ekonomi Kerakyatan
Bambang Haryo Soekartono-Taufiqulbar unggul dalam beberapa hal dibanding calon lain. Khususnya dalam penataan birokrasi dan ekonomi kerakyatan.
Penulis: M Taufik | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, M Taufik
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Calon Bupati Sidoarjo dan Calon Wakil Bupati Sidoarjo, Bambang Haryo Soekartono - Taufiqulbar unggul dalam beberapa hal dibanding calon lain. Khususnya dalam penataan birokrasi dan ekonomi kerakyatan.
Keunggulan paslon nomor urut 1 tersebut juga terlihat dalam debat paslon Pilkada Sidoarjo 2020 yang digelar pada Selasa (3/11/2020) malam lalu.
"Kami turun untuk melakukan penyerapan aspirasi masyarakat dan menampung keluhaan, kemudian kami rangkum menjadi visi misi," kata BHS, sapaan akrab Bambang Haryo Soekartono.
Hasil diskusi dengan berbagai kalangan itu juga dijabarkan dalam 12 program kerja. Khususnya dalam penguatan birokrasi, memaksimalkan layanan publik, serta penguatan ekonomi kerakyatan.
"Seperti penguatan UMKM, pertanian, perikanan, dan pariwisata. Kemudian juga penguatan layanan kesehatan masyarakat, pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur," urainya.
Baca juga: BHS Bakal Sinergikan Penguatan Budi Daya Ikan dengan Program Makan Ikan Gratis untuk Warga Sidoarjo
Baca juga: BHS Blusukan ke Tanggulangin Sidoarjo, Disambati Petani Soal Sulitnya Dapat Pupuk & Langganan Banjir
Tentang strategi kebijakan publik untuk kesejahteraan masyarakat, BHS-Taufiqulbar menganggap semua layanan publik harus adil dan merata. Semua warga punya hak yang sama dalam mendapatkan layanan.
Sedangkan untuk menguatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), paslon nomor urut 1 itu juga menyiapkan berbagai program dalam pemberdayaan UMKM. Karena potensi Sidoarjo sangat besar dalam hal ini.
Dalam hal jaminan kesehatan, BHS menyebut pemkab sangat mampu untuk mengcover sekitar 270.000 warga yang sejauh ini belum tercover BPJS.
"Mayoritas warga Sidoarjo sudah tercover BPJS, dan sisanya itu sangat bisa untuk dicover pemkab," tambah Taufiqulbar.
Baca juga: Paslon Kelana-Astutik Siap Sediakan Lapangan Kerja Sesuai Kebutuhan Masyarakat Sidoarjo
Baca juga: Visi dan Misi Kelana-Astutik Lebih Unggul pada Debat Pertama Pilkada Sidoarjo
Teknisnya, agar tidak tumpang tindih harus ada data terpadu yang akurat. Pemkab sinergi dengan pemprov dan nasional, agar semua warga tercover BPJS.
Untuk menguatkan birokrasi, program BHS adalah menempatkan pegawai sebagaimana kemampuannya. The right man on the right place.
"Agar teman-teman birokrasi tenang dalam bekerja, kita akan kuatkan dengan pendampingan dari APH (aparat penegak hukum). Itu juga untuk antisipasi agar mereka tidak melakukan hal-hal yang tidak diinginkan," ujar Taufiqulbar.
Baca juga: Gus Muhdlor-Subandi Akan Cetak 100 Millennial Preneur Baru di Sidoarjo, Buka Ruang Kreasi Anak Muda
Baca juga: Kartu Kurma Jadi Resep Gus Muhdlor Bangkitkan Ekonomi Sidoarjo di Masa Pandemi Covid-19
Tentang pertanian, BHS terlihat sangat menguasai. Karena dia sering blusukan ke para petani. BHS memahami kondisi pertanian Sidoarjo yang hanya sekali panen dalam setahun, persoalan pengairan, bibit, dan sebagainya.
Semua solusi pun telah disiapkan.
"Termasuk memberikan asuransi kepada petani sebagaimana program pemerintah pusat. Supaya petani aman dan tenang, tidak khawatir jika gagal panen dan sebagainya," kata BHS.
Editor: Dwi Prastika